Senin, 14 Juli 2025
Beranda / Berita / Aceh / Dosen FPIK UTU Perkenalkan Teknologi BuDar kepada Nelayan Tradisional Lhok Kuala Bubon

Dosen FPIK UTU Perkenalkan Teknologi BuDar kepada Nelayan Tradisional Lhok Kuala Bubon

Sabtu, 12 Juli 2025 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Tim akademisi Program Studi Perikanan FPIK UTU gelar kegiatan Edukasi dan sosialisasi pengenalan teknologi BuDar (Bubu Dasar) ikan demersal ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal kepada nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon, kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat. [Foto: dok. FPIK UTU]


DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Dalam rangka tridharma perguruan tinggi, Tim akademisi Program Studi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar (FPIK UTU) gelar kegiatan Edukasi dan sosialisasi pengenalan teknologi BuDar (Bubu Dasar) ikan demersal ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal kepada nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon, kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan edukasi dan sosialiasi ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diberikan kepada nelayan Lhok Kuala Bubon dalam rangka memperkenalkan teknologi ramah lingkungan dari BuDar untuk melakukan penangkapan ikan demersal, khususnya jenis ikan karang seperti ikan kerapu macan, kakap merah, jenahak dan jenis ikan demersal lainnya. 

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada Jumat (11/7/2025) yang berlokasi di Balai Desa Pertemuan Lhok Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan pengabdian tersebut dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari aparatur Desa yaitu Kepala Desa (Keuchik) Lhok Kuala Bubon, Sekretaris Desa, Pemuda Desa, Panglima Laot Lhok Kuala Bubon Bapak Tarzan, dan nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon, serta mahasiswa yang ikut terlibat dalam program Magang PKM Dosen. 

Pada sesi sambutan Panglima Laot Tarzan berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada dosen perikanan yang sudah mengajak kolaborasi dengan nelayan Lhok Kuala Bubon.

"Dalam hal ini saya sebagai Panglima Laot Lhok Kuala Bubon, tentunya kami sangat mendukung penuh atas pelaksanaan kegiatan ini baik sosialisasi dan kegiatan workshop nantinya, Tentunya teknologi Bubu ini merupakan salah satu alat tangkap yang alternatif yang bisa digunakan oleh nelayan kami yang dalam hal ini adalah nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon," jelasnya.

Ia sangat berharap partisipasi dan prioritaskan nelayan di Lhok Kuala Bubon pada kegiatan berikutnya dan dukungan penuh untuk kegiatan pengabdian masyarakat UTU.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kegiatan hibah DPPM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) KemdiktiSaintek (Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi) pada tahun 2025 yang diketuai oleh Dosen program Studi Perikanan Hamidi, S.Pi., M.Si dan beranggotakan 3 Dosen yaitu Rosi Rahayu, S.Pi., M.Si, Afdhal Fuadi, S.Pi., M.Si, dan Dosen Ekonomi Manajemen Rusdi, S.H.I., M.M. 

Kegiatan ini juga terlibat 2 mahasiswa magang yaitu dari Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar. Keterlibatan mahasiswa tersebut akan mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yaitu mahasiswa yang beraktivitas diluar kampus atau yang sering disebut sebagai mahasiswa Magang MBKM.

Dalam penyampaian materi pada kegiatan sosialisasi ketua pengabdian menyebutkan bahwa salah satu bahan dan alat yang dapat digunakan untuk membuat BuDar yaitu berbasis sumberdaya lokal.

"Misalnya rotan, batang pohon pinang, dan atraktor yang dapat mengikat ikan untuk berkumpul dan terjebat di dalam bubu serta sulit untuk keluar seperti daun pinang dan daun kelapa yang dipasang pada bagian atas, sisi kanan dan sisi kiri bubu," terang ketua pengabdian Hamidi, S.Pi., M.Si.

Kemudian Afdhal Fuadi, S.Pi., M.Si juga menyebutkan teknologi BuDar yang dibuat nanti merupakan hasil inovasi dari BuDar (Bubu Dasar) yang sebelumnya dibuat untuk nelayan tradisional Lhok Meureubo pada tahun 2024 yang bahan utamanya adalah jaring kawat galvanis yang dilapisi PVC. 

"Untuk inovasi BuDar tahun ini 2025 kita akan menghasilkan bubu yang tentunya lebih murah dan berbahan yang mudah didapat disekitaran Lhok Kuala Bubon dengan ukuran BuDar panjang 150 cm, lebar 90 cm, dan tinggi 50 cm." tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Rosi Rahayu, S.Pi., M.Si juga menambahkan kegiatan hari ini merupakan kegiatan awal yang dilaksanakan, kemudian nanti akan dilaksanakan kegiatan workshop pembuatan bubu, metode pengoperasian dan pengangkatan BuDar, serta monitoring dan evaluasi.

"Harapannya Bapak-bapak nelayan juga ikut hadir pada kegiatan selanjutnya yang insya Allah kita laksanakan pada hari Jum'at yang dimana pada hari tersebut Bapak-bapak nelayan tidak melakukan aktivitas ke laut dengan arti mempunyai luang waktu untuk berhadir," sebutnya.

Antusias dan rasa penasaran nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon terhadap BuDar menjadi suatu kebanggaan untuk tim akademisi UTU yang akan selalu mengembangkan inovasi teknologi alat penangkapan ikan ramah lingkungan yang dalam hal ini dilihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul yang disampaikan oleh nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon tersebut.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan selama 4 bulan yaitu dari bulan Juli sampai Oktober 2025 mulai dari kegiatan koordinasi awal dengan panglima laot dan nelayan Lhok Kuala Bubon, kemudian edukasi dan sosiaslisasi teknologi BuDar, Workshop pembuatan BuDar, Workhop pengoperasian BuDar, penggunaan GPS, dan pembuatan rumpon dasar (tamen) kepada nelayan tradisional Lhok Kuala Bubon. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI