Selasa, 08 Juli 2025
Beranda / Berita / Aceh / Dosen UTU Edukasi Penerapan Mutu Produk Terasi Ikan Bycatch pada Pokhlahsar Camar Laut

Dosen UTU Edukasi Penerapan Mutu Produk Terasi Ikan Bycatch pada Pokhlahsar Camar Laut

Senin, 07 Juli 2025 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Dosen Prodi Perikanan FPIK Universitas Teuku Umar menggelar kegiatan edukasi penerapan mutu produk terasi melalui Pemilihan Bahan Baku, Penerapan Good Manufacturing Practices, dan Sanitasi Hygiene dalam Proses Produksi Terasi bagi 10 anggota kelompok Pohlaksar Camar laut. [Foto: dok. FPIK UTU]


DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Dosen Program studi Perikanan FPIK Universitas Teuku Umar menggelar kegiatan edukasi penerapan mutu produk terasi melalui Pemilihan Bahan Baku, Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP), dan Sanitasi Hygiene dalam Proses Produksi Terasi yang merupakan serangkaian kegiatan dari program pemberdayaan berbasis masyarakat melalui hibah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia (DPPM) BIMA. 

Kegiatan ini diketuai oleh Rahmawati, S.P., M.Si, beranggotakan Nabila Ukhty, S.Pi., M.Si dan Arrazy Elba Ridha, S.ST., M.T. Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan pemberdayaan kelompok Pohlaksar Camar laut dalam rangka mendukung peningkatan kualitas dan keamanan pangan produk olahan hasil perikanan sebagai langkah awal kegiatan hilirisasi ikan bycatch dalam pengembangan produk terasi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (7/7/2025) di Aula Kantor Balai Desa Suak Indrapuri diikuti oleh 10 anggota kelompok Pohlaksar Camar laut yang merupakan pelaku usaha kelompok pengolah hasil perikanan yang selama ini aktif dalam produksi ikan asin dan terasi tradisional. 

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas pelaku usaha dalam menerapkan prinsip-prinsip produksi yang baik, memilih bahan baku berkualitas, serta memastikan kebersihan dan keamanan produk yang dihasilkan.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Suak Indrapuri yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat daya saing produk terasi lokal di pasar regional maupun nasional. 

“Produk terasi Pohlaksar Camar Laut diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas olahan yang memiliki potensi ekonomi besar, sehingga penerapan standar mutu dan keamanan pangan harus menjadi prioritas bagi setiap pelaku usaha," ujar Sya’ban Lubis.

Menurut Ketua Pengabdian Rahmawati, kendala dalam pemenuhan bahan baku rebon yang musiman serta harga tinggi menjadi poin utama perlu adanya hilirisasi ikan bycatch. 

“Adanya pengunaan bahan baku dari ikan rucah (Ikan bycatch) dapat menjadi solusi supaya pelaku usaha tetap dapat melakukan efisiensi biaya produksi," sebut Rahmawati.

Dalam penyampaian materi dari Nabila Ukhty, S.Pi.,M.Si selaku pemateri pentingnya melakukan seleksi bahan baku yang tepat, mulai dari pemilihan ikan atau udang rebon yang segar, pengecekan mutu, hingga metode penyimpanan sebelum proses pengolahan.

”Bahan baku yang segar, bersih, dan tidak tercemar menjadi faktor utama yang memengaruhi cita rasa, warna, aroma, serta daya tahan produk terasi," ucap Nabila.

Selain itu, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang penerapan Good Manufacturing Practices (GMP), yang mencakup pengaturan tata letak ruang produksi, penggunaan peralatan yang sesuai standar, prosedur penanganan bahan, pencatatan produksi, serta pemantauan titik kritis yang berpotensi menyebabkan kontaminasi. Prosedur sanitasi dan higiene juga menjadi bagian penting dalam materi, meliputi kebersihan diri tenaga kerja, kebersihan lingkungan kerja, peralatan, serta prosedur pembersihan secara rutin.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, beberapa peserta menyampaikan kendala selama ini yang dihadapi dalam penerapan sanitasi higiene, seperti kurangnya sarana penyimpanan bahan baku yang memadai, dan belum tersedianya peralatan pengolahan sesuai standar. 

Menanggapi hal tersebut, narasumber memberikan saran praktis dan mendorong peserta untuk terus menerapkan praktik GMP dan sanitasi hygiene.

Peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, mencatat materi, dan aktif berdiskusi mengenai penerapan GMP sesuai kondisi masing-masing usaha.

Dalam penutupan kegiatan, Rahmawati menyampaikan bahwa upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi, memperluas pasar, serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk terasi lokal yang aman, higienis, dan bermutu tinggi.

“Melalui sosialisasi ini, kami berharap pelaku usaha pengolahan terasi mampu terus berinovasi dalam proses produksi dan mematuhi standar mutu yang berlaku, sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif," pungkas Ketua Pengabdian, Rahmawati. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI