kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dr Azharuddin Jelaskan Prospek Besar Dunia Rumah Sakit di Aceh

Dr Azharuddin Jelaskan Prospek Besar Dunia Rumah Sakit di Aceh

Selasa, 07 September 2021 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

[Foto: doc persi.or.id]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Aceh Dr Azharuddin, mengulik perkembangan dunia pada dunia perumahsakitan di Aceh.

Azhar menjelaskan ada dua kelompok besar dalam dunia rumah sakit, satu kelompok pemerintah dan dua kelompok swasta.

"Jika mengacu kepada rumah sakit dibawah pengelolaan pemerintah, terlihat dengan berbagai macam tipe misalnya Pendidikan seperti Zainoel Abidin sampai tipe D yang rendah seperti RS Abdullah Syafi'i di Beureuneun," jelas Azhar kepada Dialeksis.com, Selasa (7/9/2021). 

Kemudian lanjutnya, RS milik swasta untuk saat ini tidak ada satupun rumah sakit swasta yang representative well-desain dari awal. 

Standarisasi sebuah rumah sakit biasanya harus memenuhi kaidah-kaidah standar akreditasi yang diakui dunia, untuk internasional ada Joint Commission International (JCI), untuk nasional adalah Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Indonesia. Bintang 5 paling tinggi, bintang 1 paling rendah. 

"Kalau RS Swasta di Aceh tidak ada satupun yang well-desain, oleh sebab itu tidak ada alasan kenapa orang-orang harus hospital tourism ke Aceh. Karena tak ada alasan yang mendorong mereka untuk kesana, akibat tidak mendesain suatu RS yang memenuhi kaidah-kaidah standar nasional atau internasional," jelas dr Azharuddin yang juga merupakan Dosen FK USK.  

Standarisasi nasional atau internasional itu tidak selalu ditentukan dengan harus memiliki ratusan tempat tidur, namun dengan 100 tempat tidur saja atau di bawah 100 di Pulau Jawa sudah banyak yang terakreditasi internasional JCI. 

Menurutnya, prospek untuk membangun rumah sakit yang representatif di Aceh sangat dibutuhkan. Terlebih lagi masa pandemi Covid-19 ini tidak ada yang tahu akan bertahan berapa lama. Setelah ini kemungkinan jug akan ada gelombang kedua juga.

"Jika pemerintah Aceh mampu menaklukkan pangsa pasar tentunya akan memenuhi standar-standar tersebut dan itu sangat layak dengan 5,7 juta penduduk di Aceh," ungkapnya.

Ia menyebutkan, negara Malaysia dan Singapura itu punya ratusan rumah sakit yang memenuhi standar internasional, di Aceh ada 1 atau 2, lebih baik jika tersebar di seluruh daerah Aceh misalnya di barat satu, tengah satu, timur satu dan di Banda Aceh. 

"Jangan pernah kita salahkan orang berobat keluar negeri disana dilayani dengan baik, dengan harga affordable, semua transparan dan dunia sudah mengakui bahwa untuk suatu pelayanan publik harus punya value. Di Aceh sangat prospek untuk membangun itu. Saat ini Aceh memiliki jumlah total rumah sakit pemerintah dan swasta sebanyak 69 RS," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda