Akademisi FEB-USK, Dr Syukriy Abdullah. [Dok. ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pada tahun anggaran 2022, beberapa daerah kabupaten/kota di Aceh mengalami defisit anggaran. Sebut saja seperti di Kota Banda Aceh, Sabang, Langsa, dan juga Aceh Utara. 

Dalam sebuah kesempatan, Kepala Badan Pengelola Keuangan Aceh (BPKA) Azhari SE MSi Ak menyatakan bahwa dirinya yakin dan optimis pihak kabupaten/kota pasti bisa mengatasi defisit.

Keyakinan Azhari ini juga disetujui oleh Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) Dr Syukriy Abdullah.

“Optimisme Pak Azhari betul sekali, apalagi Pemerintah Aceh boleh memberikan bantuan kepada kabupaten/kota,” ujar Syukriy kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Minggu (23/10/2022).

Menurut Syukriy, proyek-proyek yang menyebabkan defisit di kabupaten/kota bisa saja diambil alih oleh pemerintah provinsi dengan cara membiayainya dengan dana bantuan keuangan dari provinsi.

Tentunya, kata dia, tanpa menambah total belanja dalam APBK, hanya mengalihkan sumber dana dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau dana perimbangan ke bantuan dari provinsi.

“Dari pada Pemerintah Aceh punya SILPA terus hampir Rp4 triliun setiap tahunnya, mendingan dibagikan saja uangnya ke kabupaten/kota,” pungkasnya.

Dikabarkan sebelumnya, Kepala BPKA Azhari menyampaikan saran kepada pemerintah daerah yang masuk ke dalam daftar defisit anggaran agar melakukan evaluasi dan memetakan belanja mana saja yang bisa dirasionalisasikan untuk dilakukan penghematan.(Akh)