kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / DSI Bersama IKADI Latih 80 Da'i, Imam, dan Khatib Se-Aceh Besar

DSI Bersama IKADI Latih 80 Da'i, Imam, dan Khatib Se-Aceh Besar

Kamis, 15 Agustus 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala DSI Aceh, Zahrol Fajri, saat memberikan arahan kepada puluhan kader da'i, imam, dan khatib se-Aceh Besar. [Foto: dok. DSI Aceh]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam bekerja sama dengan Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) Aceh Besar melaksanakan pelatihan bagi 80 da'i, imam, dan khatib se-Aceh Besar.

Pelatihan ini bertujuan untuk membentuk kader yang kompeten dalam menghadapi problematika akhir zaman.

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan dan implementasi Syariat Islam di Aceh, sekaligus memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.

"Dinas Syariat Islam Aceh bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas umum dan khusus Pemerintah Aceh, terutama di bidang Syariat Islam," ujar Zahrol, Rabu (14/8/2024).

Sebagai koordinator pelaksanaan Syariat Islam di Aceh, Dinas Syariat Islam memiliki fungsi penting dalam menyiapkan dan membina sumber daya manusia, termasuk para da'i, imam, dan khatib yang berperan sebagai ujung tombak dakwah di tingkat gampong.

"Selama jantung kita masih berdetak, dakwah harus terus berjalan, dan semangat mensyiarkan ajaran Islam tidak boleh terputus hingga akhir zaman," tegas Zahrol.

Peran da'i, imam, dan khatib sangat krusial di mata masyarakat, terutama dalam menangani berbagai persoalan keagamaan, memberikan tausiah rutin, serta membekali masyarakat dengan akidah, syariah, dan akhlak.

"Kami memahami banyaknya tantangan yang dihadapi, termasuk pengaruh budaya luar yang dapat mengikis nilai-nilai Islam di kalangan anak muda," jelasnya.

Zahrol juga menyoroti permasalahan sosial seperti peredaran narkoba, pendangkalan akidah, dan judi online yang menjadi tantangan besar.

Ia menekankan pentingnya komitmen bersama untuk melaksanakan Syariat Islam secara kaffah di seluruh elemen masyarakat di Aceh, termasuk menggalakkan shalat berjemaah dan kajian rutin di masjid serta meunasah.

Ketua panitia pelatihan, Riski Saputra, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Syariat Islam Aceh, anggota DPRA, Ikadi Aceh Besar, dan unsur Dayah.

Peserta pelatihan tidak hanya ditantang secara intelektual, tetapi juga diperkaya dengan materi yang memperkuat dasar keilmuan sebagai da'i, imam, dan khatib.

"Gerakan masyarakat melawan kemungkaran menjadi topik utama, membangkitkan semangat partisipatif dalam membersihkan masyarakat dari perilaku negatif. Urgensi tahsin dan tajwid bagi para da'i, imam, dan khatib juga ditekankan, memberikan keterampilan penting dalam menyampaikan pesan dakwah dengan jelas dan bermakna," imbuh Riski. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda