kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / DTD Gelombang I GP Ansor Aceh Utara, Prof Mujiburrahman Beri Materi Moderasi Beragama

DTD Gelombang I GP Ansor Aceh Utara, Prof Mujiburrahman Beri Materi Moderasi Beragama

Minggu, 20 Februari 2022 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Prof. Mujiburrahman Memberi Materi Moderasi Beragama Pada Diklat Terpadu Dasar (Dtd) Pc Gp Ansor Kabupaten Aceh Utara. [Foto: For Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kabupaten Aceh Utara melaksanakan Kegiatan Diklat Terpadu Dasar (DTD) Gelombang I Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) selama tiga hari sejak tanggal 17-19 Februari 2022.

Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Minggu (20/2/2022), Pelaksanaan Diklat ini dilaksanakan di Dayah Terpadu Bustanul Yatama, Gampong Tumpeun, Kecamatan Syamtalira bayu, Kabupaten Aceh Utara.

Diklat dibuka secara resmi oleh Ketua PW GP Ansor Aceh, Gus Azwar A. Gani yang turut didampingi oleh Ketua PC GP Ansor Kabupaten Aceh Utara, Abdul Jalil.

Prof. Mujiburrahman Memberi Materi Moderasi Beragama Pada Diklat Terpadu Dasar (Dtd) Pc Gp Ansor Kabupaten Aceh Utara. [Foto: For Dialeksis]

Dikesempatan itu, Ketua PW GP Ansor Aceh, Gus Azwar menyambut baik dan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pengurus PC GP Ansor Kabupaten Aceh Utara yang telah berusaha secara maksimal untuk menyelenggarakan kegiatan DTD. 

Dalam sambutannya, Gus Azwar menyampaikan agar seluruh peserta DTD dengan serius dan bersungguh-sungguh untuk dapat mengikuti kegiatan itu. Sehingga, materi yang diberikan oleh sejumlah narasumber dapat memperkaya wawasan pemikiran dan mengokohkan mental serta semangat juang para kader Ansor ke depan. 

Pada DTD tersebut diramu dengan sejumlah materi diantaranya: Moderasi beragama, Keindonesiaan dan kebangsaan, organisasi dan kepemimpinan, dalil-dalil amaliayah dan tradisi keagamaan NU, Aswaja, ke Ansor -an I, Ke NU-an I dan materi ke Banser-an I. 

Sementara itu, Prof. Mujib mengisi materi tentang: Moderasi Beragama, Menggapai Islam Rahmatan Lil’alamin. Secara filosofis dan sistematis Prof. Mujib mengupas paradigma moderasi Beragama atau “Wasathiyah al-Islam”.  

Di Indonesia dalam percaturan peradaban dunia kekinian, guna mewujudkan peradaban Indonesia yang gemilang dalam bingkai Islam rahmatan lil’alamin. Pencapaian Islam rahmatan lil’alamin dapat ditempuh dengan mengupayakan sistem dan tujuan pendidikan yang mampu mengharmonisasikan tiga pilar utama yaitu: Ketauhidan, kemanusian dan kealaman.

Prof Mujib kemudian menjelaskan, Pengkajian dan pembumian moderasi beragama (Wasathiyah al-Islam) di Indonesia berakar dan berpijak pada sumber ajaran Islam Al-Qur’an dan hadist, falsafah negara Pancasila dan kearifan lokal (urf).

“Implementasi nilai Ketuhanan yang Maha Esa sebagai energi kebangsaan dalam tatanan kehidupan bernegara dan bermasyarakat akan mampu mewujudkan toleransi beragama secara kokoh, baik antar maupun inter umat beragama di negeri ini,” jelasnya.

Akhirnya, kata Prof. Mujib, kerukunan umat beragama akan terjalin dengan erat, toleransi terbina dengan baik, masyarakat hidup secara damai, aman tentram, saling menghargai dan menghormati.

Terjauh dari sikap saling membenci, intoleran, kekerasan dan radikalisme. 

“Gambaran masyarakat yang agamis dan harmonis demikian itulah yang ingin dicapai dalam konteks Wasathiyah al-Islam di Indonesia secara umum dan di Aceh secara khusus,” pungkasnya. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda