DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, Jess Dutton, bersama Sekretaris Pertama Arielle Sobhani, bertemu dengan Gubernur Aceh Muzakkir Manaf di Pendopo Gubernur Aceh pada Selasa (4/11/2025) malam.
Pertemuan yang diawali dengan jamuan makan malam ini membahas penguatan kerja sama antara Pemerintah Kanada dan Pemerintah Aceh, terutama di bidang pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan serta pemberdayaan perempuan.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut Direktur Eksekutif Katahati Institute, Raihal Fajri. Lembaga ini sejak 2020 menjadi mitra Kedutaan Besar Kanada melalui program Canada Fund for Local Initiatives (CFLI), yang dijalankan di Samar Kilang, Kabupaten Bener Meriah.
Program CFLI berfokus pada pemberdayaan perempuan Aceh dalam wirausaha hijau, pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam, penguatan konservasi berbasis masyarakat, advokasi lingkungan, dan peningkatan ketahanan ekonomi lokal. Salah satu pencapaiannya adalah pendirian Rumah Pengetahuan HHBK dan Limbah Organik di Samar Kilang sebagai ruang belajar dan inovasi pengelolaan hasil hutan bukan kayu dan limbah organik.
Dubes Kanada Jess Dutton menegaskan komitmen Kanada untuk terus mendukung Aceh dalam mendorong kesetaraan gender dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab melalui program CFLI.
Gubernur Muzakkir Manaf menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kanada yang telah berlangsung sejak masa rehabilitasi pasca-tsunami.
"Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Kanada dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-tsunami, pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat bersama Katahati Institute. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan bisa direplikasi di wilayah lain," ujarnya.
Katahati Institute menjadi bagian penting dalam menguatkan peran perempuan Aceh di sektor ekonomi hijau, sekaligus membuka akses masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Selain pertemuan dengan Gubernur Aceh, Dubes Kanada juga dijadwalkan menghadiri kegiatan “Uroe Peukan”, sebuah ruang temu pelaku social enterprise yang mempertemukan wirausaha lokal dengan pasar yang lebih luas.
Direktur Katahati Institute berharap kegiatan ini dapat memperkuat dukungan Pemerintah Aceh terhadap tumbuhnya wirausaha sosial di berbagai daerah.
"Kami berharap pemerintah terus mendorong lahirnya wirausaha sosial, tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga hingga ke pelosok desa," ujarnya.