kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dukung Ketahanan Pangan, Pj Bupati Aceh Besar Panen Jagung di Lamteuba

Dukung Ketahanan Pangan, Pj Bupati Aceh Besar Panen Jagung di Lamteuba

Jum`at, 29 November 2024 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM bersama Kadis Pertanian Aceh Besar, Jafar SP MSi, panen perdana jagung hybrida jenis jagung manis (sweet corn) di kawasan Lamteuba Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, Jumat (29/11/2024). Foto: Pemkab Abes


DIALEKSIS.COM | Kota Jantho - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM bersama Kadis Pertanian Aceh Besar, M Jafar SP MSi, melakukan panen perdana jagung hybrida jenis jagung manis (sweet corn) pada salah satu lahan rakyat di kawasan Lamteuba Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, Jumat (29/11/2024).

“Alhamdulillah, pagi ini, kita melakukan panen perdana jagung manis, sebagai bentuk dukungan terwujudnya gerakan ketahanan pangan dan memperbaiki kesejahteraan petani,” kata Iswanto yang melakukan panen secara langsung.

Panen jagung manis itu dilaksanakan pada lahan yang sebelumnya telantar, namun kini dikelola dengan metode diversifikasi, paduan hortikultura dengan lahan pangan. Bahkan juga ada lahan untuk pemeliharaan ternak secara alam. Pola lahan terpadu itu, membuat kemandirian petani semakin terjamin, karena adanya pemasukan secara rutin kepada pemilik lahan.

“Inilah konsep petani mandiri, dengan memanfaatkan lahan secara maksimal, sesuai dengan tingkat ketersediaan areal dan kemampuan dalam menyerap konsep pertanian terpadu dan berkelanjutan,” kata Iswanto yang didampingi oleh M Jafar.

Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM bersama Kadis Pertanian Aceh Besar, Jafar SP MSi, foto bersama para petani usai panen perdana jagung hybrida jenis jagung manis (sweet corn) di kawasan Lamteuba Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, Jumat (29/11/2024).

Ditambahkan, konsep itu secara langsung terkait dengan gerakan ketahanan pangan di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil, terutama terkait harga harga bako (bahan pokok) yang masih fluktuatif. Konsep bertani secara diversifikasi, termasuk untuk memenuhi kebutuhan harian, serta juga menguatkan ketahanan ekonomi rumah tangga, karena hasilnya bisa dipasarkan ke tengah masyarakat konsumen.

Iswanto mengimbau agar warga Aceh Besar yang memiliki lahan kosong atau telantar, baik di kebun atau malah lahan pekarangan yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal, agar ditanami dengan komoditi tanaman hortikultura (sayur mayur), tanaman pangan yang jangka panennya singkat dan potensi pasarnya kuat.

“Jika lahan itu memungkinkan, bisa saja dengan kombinasi mina padi atau mina ternak, yaitu memadukan lahan pertanian padi dengan ikan atau malah peternakan dengan ikan. Konsep ini telah dilakukan pada daerah lain, dengan potensi keekonomian yang tinggi,” tandas Iswanto.

Panen jagung di areal sekitar 1,5 hektar itu diawali secara simbolis oleh Pj Bupati Iswanto dan Kadistan Jafar. Potensi hasil jagung manis di Aceh Besar mencapai 15-20 ton per hektar. Khusus dalam panen hari ini, kualitas hasilnya terhitung lumayan. Terutama dari sisi besaran bongkol jagung serta isinya yang penuh.

“Patut kita syukuri, kualitas hasilnya terhitung baik, karena isinya penuh dan bongkolnya juga besar. Selain itu walau dalam kondisi mentah, rasanya juga sangat manis. Komoditi ini layak dikembangkan,” tutur Iswanto seraya menyatakan keinginannya untuk membudidayakan sweet corn di lahan pekarangan Meuligoe Bupati Aceh Besar, yang bisa dijadikan sebagai demplot untuk warga sekitar.(**)

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda