DIALEKSIS.COM | Langsa - Komitmen pemerintah dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar naik kelas terus bergulir. Kali ini, Bea Cukai Langsa turun langsung memberikan pendampingan kepada UMKM dalam acara talk show Festival Meurah Silu 2025 yang berlangsung pada 20-21 September di Taman Hutan Kota Langsa, Aceh.
Plt. Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Langsa, Dedek Riyadi, mengatakan pihaknya siap memberikan asistensi menyeluruh bagi pelaku UMKM yang ingin mengekspor produknya ke luar negeri.
“Kami tidak hanya memberi informasi, tapi juga siap mendampingi langsung sampai proses ekspor tuntas, bahkan hingga ke pelabuhan,” ujar Dedek.
Talk show ini merupakan bagian dari Festival Meurah Silu 2025 bertema “Merajut Kebersamaan Meningkatkan Kemakmuran”, yang menghadirkan berbagai kegiatan ekonomi kreatif seperti Bazar UMKM, Pelatihan Barista Coffee, Wakaf Run, Pasar Murah, hingga Lomba Wastra Deskranasda.
Dalam pemaparannya, Dedek menjelaskan secara teknis mengenai syarat dan prosedur ekspor yang harus dipenuhi pelaku UMKM. Tak hanya itu, sesi tanya jawab interaktif juga digelar agar pelaku usaha bisa langsung menggali informasi sesuai kebutuhan masing-masing.
“Masih banyak UMKM yang ragu ekspor karena bingung prosedurnya. Di sinilah kami hadir untuk memberikan kejelasan dan solusi,” tegas Dedek.
Bea Cukai Langsa juga membuka layanan konsultasi lanjutan, baik secara online maupun langsung di kantor, bagi UMKM yang serius ingin masuk ke pasar global.
Selain Bea Cukai, talk show ini juga menghadirkan perwakilan dari Bank Syariah Indonesia dan Bank Aceh Syariah yang membahas pembiayaan dan dukungan perbankan syariah bagi UMKM.
Festival ini menjadi ajang kolaborasi strategis antar-lembaga dan pelaku usaha dalam memperkuat ekosistem UMKM lokal. Harapannya, produk-produk unggulan dari Aceh, khususnya dari wilayah Langsa dan sekitarnya, bisa bersaing di pasar internasional.
“Kalau bisa jualan ke luar negeri, kenapa harus puas di pasar lokal saja?” pungkas Dedek. [ameh]