Suasana di pasar emas Peunayong, Banda Aceh, Rabu (26/10/2022). [Foto: Dialeksis/Naufal Habibi]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pasar keuangan global akan diwarnai ketidakpastian dan mengarah ke jurang resesi pada tahun 2023. tentu ini berpotensi berdampak terhadap kondisi keuangan masyarakat khususnya pekerja.  

Penjual Emas di Toko Mas Kencana Peunayong, Banda Aceh, Supomo mengatakan resesi terhadap harga emas sangat pengaruh. Karena emas merupakan investasi paling aman.

Menurutnya, resesi tentunya di Aceh sangat berpengaruh karena investasi yang paling besar masyarakat Aceh saat ini masih dengan emas.

"Logam mulia selalu jadi pilihan baik, apalagi untuk jangka pendek. Karena biasanya, saat resesi atau krisis, emas menjadi salah satu aset yang naik nilainya,masyarakat tidak perlu takut berinvetasi. Investasi justru dianggap lebih baik daripada berutang," kata Supomo kepada Dialeksis.com, Rabu (26/10/2022).

Supomo menjelaskan mengenai sektor pemicu naiknya harga emas yang berupa pengaruh dari dolar, saham dan minyak.

Lanjut Supomo, penjualan emas untuk saat ini lagi menurun karena pengaruh ekonomi masyarakat akibat Covid. Ini disebabkan Karena ketika pandemi Covid, masyarakat banyak yang tidak kerja jadinya mereka menjual emas bukan membeli lagi.

Saat ini lanjutnya, masih tetap ada yang membeli emas bagi ibu-ibu yang mampu dan yang punya sisa uang belanja. Tapi banyak orang yang menjual emas.

"Yang paling besar itu pengaruhnya dari dolar," ujarnya.

Di akhir kata Supomo menjelaskan penyebab ibu-ibu masih setia terhadap investasi emas.

Menurut Supomo, orang yang paham mengenai investasi pasti akan memilih emas sebagai barang investasi jangka panjang. Emas juga mudah untuk dibeli dan dijual.

"Alasan yang memilih investasi emas itu karena dia pinter selain itu emas adalah investasi yang menjanjikan. Cepat terjual dan cepat membelinya dan jangka panjangnya masih untung. Emas itu cepat jadi uang daripada beli mobil atau rumah dan tanah. Memang ada uangnya tapi lama," pungkasnya. [NH]