kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / FAKSI Aceh: DPRK Harus Serius Tangani Medco, Pentingnya Transparansi Kepada Publik

FAKSI Aceh: DPRK Harus Serius Tangani Medco, Pentingnya Transparansi Kepada Publik

Sabtu, 10 Juli 2021 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Koordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Aceh Timur - Sikap DPRK Aceh Timur yang menggelar rapat pemanggilan PT.Medco dan BPMA di gedung DPRK Aceh Timur, pada Jumat 9Juli 2021 kemarin, membahas soal isu bau busuk gas beracun yang menelan korban warga Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, beberapa waktu lalu, terkesan seperti diam-diam, disini Koordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto mempertanyakan hal tersebut. Sabtu, (10/07/2021).

Dialeksis.com, Sabtu (10/07/2021), Ronny secara via grub whatsapp mengatakan kepada awak media.

"Itu kan rapat membahas soal keselamatan masyarakat, atas insiden berulang. Kesannya disini DPRK Aceh Timur memanggil pihak Medco secara diam - diam jadi pertanyaan untuk kita semua, ada apa ini?, siapa inisiatornya dan apa motif dibalik pemanggilan tersebut," katanya.

Ronny menilai, rapat tersebut ternilai sangat janggal, karena terkesan dadakan dan sama sekali tidak diketahui oleh publik sebelumnya. 

"Terkesan dikondisikan, yang hadir orang - orang tertentu saja," tukas Ronny kepada awak media.

"Apalagi kita ketahui bersama, pada insiden warga keracunan gas beberapa bulan lalu, sejumlah pihak DPRK Aceh Timur yang mulanya terlihat panas menggebu - gebu mengecam Medco, tiba - tiba mendadak sempat dingin dan tak membahas perihal tersebut," ucap Ronny.

Lanjutnya, "Ini ada apa, kenapa dilakukan diam - diam tanpa diketahui publik, bahkan tidak mengundang media dan LSM secara resmi, kenapa yang hadir orang - orang tertentu saja, atas prakarsa siapa itu," tegasnya.

Menurut Ronny, seharusnya rapat pemanggilan pihak Medco itu harus diketahui publik, agar tidak mengalami interpretasi buruk di kemudian harinya, apalagi insiden tersebut sangat menyita perhatian publik di Aceh.

"Kan terkesan aneh, jika DPRK memanggil Medco tanpa diketahui publik dan publik baru tahu, setelah rapat itu gagal menemukan hasil, ditambah lagi isu miring Ketua DPRK Aceh Timur ngopi bareng manager Medco setelah rapa, jadi pertanyaan ini," sebut Ronny.

Ronny Hariyanto meminta, agar DPRK Aceh Timur serius mengawal persoalan yang dapat mengancam keselamatan jiwa masyarakat luas dan tidak main - main, karena hal itu menyangkut keselamatan jiwa masyarakat.

"Kita beri kesempatan DPRK untuk menyelesaikan problem ini, dan kita minta mereka lebih tegas lagi terhadap korporasi, jangan main - main, jangan sampai hilang kepercayaan dari publik," tutup Ronny Hariyanto kepada awak media. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda