DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) menyambut kedatangan 786 mahasiswa baru melalui kegiatan Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (PAKARMARU) Tahun 2025 yang digelar pada 15-16 Agustus 2025.
Acara ini berlangsung meriah di halaman depan Gedung ORMAWA Fakultas Pertanian.
Peserta PAKARMARU berasal dari delapan program studi, yakni Agroteknologi (88 orang), Agribisnis (168 orang), Peternakan (111 orang), Teknologi Hasil Pertanian (102 orang), Teknik Pertanian (118 orang), Ilmu Tanah (76 orang), Proteksi Tanaman (48 orang), dan Kehutanan (75 orang).
Dekan Fakultas Pertanian Prof. Ir. Sugianto, M.Sc., Ph.D dalam sambutannya mengatakan, Dunia Pertanian akan tetap menjadi tumpuan harapan dunia. Di tengah berbagai tantangan global, hanya sektor pertanian yang terbukti mampu menjadi solusi atas krisis, terutama krisis pangan dunia.
"Kita berada di garda terdepan dalam menyediakan inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia yang unggul di bidang ini," ujarnya, Jumat (15/8/2025).
"Oleh karena itu, saya berpesan kepada seluruh mahasiswa: peluang sukses terbuka lebar bagi lulusan pertanian. Jadilah insan yang mau belajar keras, mengasah keterampilan, dan yang tidak kalah penting -- menjaga integritas serta tekun beribadah. Dengan semangat dan dedikasi itu, kita tidak hanya akan mengharumkan nama fakultas dan universitas, tetapi juga berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan dunia.” harap Prof Sugianto.
Sementara Ketua Panitia sekaligus Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan, Dr. rer.hort. Indera Sakti Nasution, S.TP., M.Sc, dalam sambutannya menegaskan bahwa PAKARMARU 2025 mengusung tema “Satukan Tekad, Tumbuhkan Bakat untuk Pertanian Hebat dan Bermartabat”.
Menurutnya, tema ini bukan sekadar slogan. “Satukan tekad berarti sejak hari pertama kita berkomitmen pada integritas, disiplin, kolaborasi, dan kerja keras. Tumbuhkan bakat menegaskan bahwa setiap dari kalian unik: ada yang kuat di sains, ada yang piawai berorganisasi, ada yang punya jiwa kepemimpinan, ada yang berbakat menulis, riset, atau kewirausahaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pertanian saat ini bukan lagi sekadar soal cangkul dan lahan, tetapi juga mencakup sains, teknologi, bisnis, kebijakan, dan kemanusiaan. Para mahasiswa, lanjutnya, akan dihadapkan pada berbagai tantangan nyata, mulai dari perubahan iklim, keamanan pangan, degradasi lahan, pasar yang dinamis, hingga disrupsi digital. Namun di balik itu, terbentang peluang besar seperti smart farming, bioteknologi, diversifikasi komoditas, agroforestri, hilirisasi, dan start-up agritech.
“Di kampus hijau ini, kalian akan belajar memadukan pengetahuan dengan kearifan lokal Aceh, membangun pertanian yang berkelanjutan, dan menyiapkan solusi bagi negeri,” pungkasnya.
PAKARMARU menjadi gerbang awal bagi mahasiswa baru Fakultas Pertanian USK untuk mengenal budaya akademik, mengasah potensi diri, dan memupuk semangat kolaborasi lintas disiplin.
Diharapkan, generasi baru ini kelak menjadi motor penggerak inovasi dan pembangunan pertanian yang unggul, berdaya saing, dan bermartabat di tingkat nasional maupun global. [*]