kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Fenomena Uap Panas Resahkan Warga Panteraja

Fenomena Uap Panas Resahkan Warga Panteraja

Kamis, 13 Desember 2018 08:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : M. Rizal
Tempat keluarnya hawa panas dilantai rumah milik Ali Basyah Saad, warga Gampong Panteraja Pasie, Kecamatan Panteraja, Pidie Jaya.

DIALEKSIS.COM | Meureudu - Warga Gampong Panteraja Pasie, Kecamatan Panteraja, Pidie Jaya, merasa resah dengan sebuah fenomena alam berupa keluarnya hawa panas dilantai rumah milik Ali Basyah Saad.

Betapa tidak, fenomena tersebut sampai hari ini masih belum terjawab, meski Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Pidie Jaya telah meninjau ke tempat, namun belum bisa diketahui penyebabnya.

Ali Basyah Saad, yang dikonfirmasi DIALEKSIS.COM, Rabu (12/12) mengatakan, fenomena tersebut sudah lama terjadi. Awalnya, diduga uap panas dilantai rumahnya berasal dari arus listrik.

"Kejadian ini sudah lama, saya pikir ini uap panas yang disebabkan arus listrik. ternyata sesudah saya lakukan pemotongan listrik pun gak hilang-hilang juga," kata Ali Basyah Saad, yang didampingi Sekretaris Desanya.

Dikatakannya, kini keluarga dan masyarakat setempat merasa resah, karena belum diketahui penyebabnya apa.

"Kami sekeluarga dan masyarakat disini merasa resah, takutnya kejadian seperti di Perlak kemarin. karena, pasca tsunami saat dilakukan pengeboran sumur bor keluar minyak, sehingga pengeboran tidak dilanjutkan. Apakah ini benar-benar penyebab minyak dan gas?" Ucapnya.

Ali Basyah berharap, pemerintah harus secepat mungkin menurunkan tim ahli, supaya keluarganya dan masyarakat bisa tenang. "jika memang itu berbahaya supaya kami segera pindah," harapnya.

Akibat fenomena tersebut, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Pidie Jaya, telah berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mengetahui penyebab fenomena tersebut.

"BPBD Pidie Jaya telah melakukan pemantauan ke lapangan dan telah berkoordinasi dengan BPBA Aceh, BMKG, PVMBG, ESDM Aceh untuk mengetahui penyebab fenomena," kata Erwin ST, dalam laporannya. (mr)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda