kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Festival Kuliner Aceh Timur Digelar, Lestarikan Makanan Indatu

Festival Kuliner Aceh Timur Digelar, Lestarikan Makanan Indatu

Selasa, 09 Agustus 2022 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Disbudpar Aceh

DIALEKSIS.COM | Aceh - Hajatan Festival Kuliner Aceh Timur sudah dibuka yang berlangsung 9-10 Agustus 2022 di Museum Rumoh Aceh, Peureulak, Aceh Timur.

Pj Bupati Aceh Timur melalui Sekda Kabupaten Aceh Timur T Reza Rizky, menyampaikan, kuliner Aceh Timur menjadi salah satu menu favorit yang diminati oleh masyarakat Aceh.

“Event ini sebagai edukasi terhadap ragam kuliner dan mendongkrak perekonomian yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 beberapa tahun silam,” ujar Reza, Selasa (9/8/2022).

Anggota DPR Aceh Iskandar Usman Alfarlaky juga manyampaikan, festival kuliner ini merupakan agenda perdana di Aceh Timur dan menjadi catatan sejarah baru, sekaligus momentum penting bagi pelaku UMKM, pelaku usaha rumah tangga, untuk menampilkan produk kepada khalayak ramai.

“Festival ini merupakan pelestarian makanan para indatu, untuk diteruskan kepada generasi muda Aceh, harapanya kuliner Aceh akan terus eksis dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman,” jelas Iskandar.

Promosi kuliner, sebut Iskandar, harus terus di gencarkan oleh pemerintah daerah terkait produk unggulan Aceh Timur.

”Promosinya tentu harus dengan menampilkan packaging yang menarik dengan memperhatikan kualitas makanan tentunya akan menjadi nilai tambah,” harapnya.

Museum Rumoh Aceh Timur Diresmikan

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal, menyampaikan, kehadiran Museum Rumoh Aceh ini harus dimanfaatkan sebagai tempat bermain, berkumpul, rekreasi, edukasi, berdiskusi untuk mayarakat.

“Salah satu ikon cagar budaya Aceh Timur adalah makam Sultan Aceh, Sultan Peureulak, sebagai simbol Islam masuk ke Nusantara harus dijaga dan dilestarikan, serta dimaksimalkan sebagai wisata sejarah,” ujarnya.

Almuniza juga menambahkan pentingnya pelestarian peradaban Islam, merawat peninggalan sejarah, dan tidak dibiarkan begitu saja, sehingga menjadi catatan sejarah bagi masyarakat Aceh Timur khususnya di Peureulak.

“Aceh Timur harus memanfaatkan destinasi wisata sebagai subsektor meningkatkan ekonomi rakyat, harus mempersiapkan SDA dan SDM,” tuturnya.

Almuniza berpesan kepada khalayak ramai agar memastikan wilayah event tetap bersih, bebas dari sampah, buang sampah pada tempatnya, meminimalisir sampah melalui tumbler dan launch box. [DBP]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda