FKIP Unimal Gelar Lokakarya Kurikulum Berbasis KKNI
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Malikussaleh (FKIP Unimal), menggelar seminar Lokakarya Kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) untuk lima Program Studi, yaitu prodi pendidikan vokasional tehnik mesin, pendidikan kimia, pendidikan metematika, pendidikan fisika, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, Sabtu (09/02). Bertempat di gedung Cut Meutia, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.
Lokakarya dibuka oleh Dekan FKIP Ferri Safriwardy ST.MT yang dihadiri oleh puluhan kepala sekolah dan guru dari SMK, SMA, Dosen dan mahasiswa yang bertemakan Kurikulum Berbasis KKNI dan Penyusunan RPS.
Ferri Safriwardy dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan pelaksanaan lokakarya tersebut.
"KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan pengalaman kerja sehingga dapat menciptakan lulusan yang berdasarkan standar kompetensinya," kata Ferri Safriwardy.
Sementara itu, narasumber Kagiatan Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Mpd menyebutkan, acuan dalam pengembangan kurikulum berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 serta perpres nomor 8 tahun 2012 maka dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum perguruan tinggi harus mengacu kepada KKNI yaitu kerangka penjejangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
"Mengembangkan kurikulum itu mengacu pada standar Nasional Dikti, yang merumuskan capaian pembelajaran, hingga proses penilaiannya," sebut Prof. Dr. Khairil Ansari.
Menurutnya, Perubahan paradigma pendidikan itu menyebabkan kurikulum harus direview.
Penyebab utama terjadinya perkembangan teknologi dan revolusi industri sehingga berdampak pada proses belajar mengajar.
"Kita harus siap dengan perubahan itu, sehingga diperlukan kompetisi dan keahlian baru dalam menghadapinya," kata Profesor bidang Pendidikan Bahasa Indonesia Univesitas Medan tersebut.
Lanjutnya, potret pendidikan diperlukan kesejajaran SDM dan memanfaatkan potensi teknologi digital yang berkembang saat ini. Proses tersebut tahapan pengembangan kurikulum.
"Penjabaran KKNI kedalam Kurikulum itu butuh metode pembelajaran, bahan kajian hingga capaian pembelajaran progam studi,"tambahnya. (h/rel)