For-Bina Apresiasi Prabowo Hibahkan 20 Ribu Hektare untuk Konservasi Gajah di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Direktur Eksekutif Forum Bangun Investasi Aceh (For-Bina), Muhammad Nur. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktur Eksekutif Forum Bangun Investasi Aceh (For-Bina), Muhammad Nur, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap keputusan Presiden Prabowo dengan memberikan lahan 20 ribu hektare untuk kegiatan konservasi Gajah Sumatera.
“Kami sangat menghargai keputusan Presiden Prabowo Subianto. Lahan 20 ribu hektare untuk konservasi merupakan agenda besar yang tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga membuka peluang investasi pelindung yang strategis,” ujar Muhammad Nur kepada Dialeksis.com, Rabu (4/12/2024).
Ia menambahkan, meskipun saat ini pengumuman tersebut masih dalam bentuk pernyataan awal, implementasi konkret harus segera dilakukan.
Pemerintah Aceh diminta untuk merespons cepat melalui langkah nyata, seperti pencabutan izin-izin yang bertentangan dan memasukkan rencana konservasi ini ke dalam revisi kebijakan tata ruang.
“Pemerintah Aceh harus bergerak cepat menjadikan agenda besar ini bagian dari pola ruang dan struktur ruang. Jangan sampai ada tumpang tindih kebijakan yang dapat menghambat realisasi konservasi ini,” tegas Muhammad Nur.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya sinergi antara masyarakat lokal, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta pemerintah daerah dan pusat dalam mendukung program ini.
Menurutnya, masyarakat yang selama ini hidup berdampingan dengan gajah, seringkali dalam konflik, perlu dilibatkan dalam penyusunan kebijakan dan program yang berkelanjutan.
“Semangat Presiden Prabowo dalam menyelesaikan konflik antara manusia dan gajah harus diikuti oleh langkah konkret dari pemerintah daerah dan kementerian terkait. Jangan sampai presiden bersemangat, tetapi daerah justru terkesan dingin,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memutuskan menghibahkan lahan pribadinya seluas 20 ribu hektare untuk konservasi gajah di Aceh.
Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Hasbi, dalam konferensi pers pada Senin (2/12/2024).
Hasbi menjelaskan bahwa inisiatif mulia ini bermula dari pertemuan Presiden Prabowo dengan perwakilan World Wildlife Fund (WWF) saat kunjungannya ke Inggris pada November lalu.
Awalnya, WWF hanya meminta lahan konservasi seluas 10 ribu hektare, tetapi Presiden justru menggandakan jumlah tersebut menjadi 20 ribu hektare.
“Bapak Prabowo kemudian menyumbangkan lahan beliau sebesar 20 ribu hektare untuk konservasi gajah yang nanti akan dikelola WWF,” ungkap Hasan Hasbi.
Pertemuan penting ini berlangsung di Istana Buckingham saat Presiden Prabowo bertemu Raja Charles III, seusai menghadiri KTT G20 di Brasil pada 18-19 November.
Selain bertemu Raja Charles, Prabowo juga mengadakan diskusi strategis dengan Perdana Menteri Inggris, Karl Starmer, di Downing Street, membahas kerja sama di berbagai bidang, termasuk lingkungan hidup. [nh]