Jum`at, 25 April 2025
Beranda / Berita / Aceh / FSH UIN Ar-Raniry Gelar International Expert Roundtable Discussion Bahas Isu Konflik dan Teroris

FSH UIN Ar-Raniry Gelar International Expert Roundtable Discussion Bahas Isu Konflik dan Teroris

Kamis, 24 April 2025 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar International Expert Roundtable Discussion dengan mengangkat tema “Aceh Post Conflict and Global Geopolitics”, pada Kamis (24/4/2025). [Foto: dok. FSH UINAR]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar International Expert Roundtable Discussion dengan mengangkat tema “Aceh Post Conflict and Global Geopolitics”, pada Kamis (24/4/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Kuliah Umum (RKU) Gedung A Lt. 2 FSH itu menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Mr. Noah Enggeleken dari The University of Amsterdam, Mr. Kenneth Yec dari Nanyang Technological University of Singapure dan Mis. Unaesah Rahmah dari Leiden Universiity of Netherlands.

Para narasumber tersebut saat ini sedang melakukan riset terkait isu konflik dan teroris yang pernah terjadi di Aceh, Thailand Selatan, Suriah dan berbagai negara yang pada saat ini masih menjadi pembicaraan hangat hingga saat ini.

Dalam pemaparan Mr. Noah Enggeleken, Ia menyoroti terkait Partai Aceh dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dalam pengamatannya tentang GAM, Ia melihat terjadi kegentingan antara pemerintahan Indonesia dan Aceh beberapa puluhan tahun lalu yang membuatnya tertarik untuk meneliti hal itu.

Menurutnya, hal ini dipicu oleh segelintiran orang yang punya kuasa, punya uang untuk memuaskan keinginan kebebasan dari suatu kelompok. Disebabkan ada kepentingan individu atau hak-hak yang tidak terpenuhi.

Pembahasan hangat mengenai Partai Aceh, dalam penilaiannya bahwa pengaruh politik yang cukup besar sejak tahun 2009 ini membuat kecenderungan dalam kepemimpinan yang dianggap eksklusif.

Mr. Kenneth Yec memberikan pemaparan yang telah Ia kaji terkait isu konflik di Mindanao, Aceh dan Thailand Selatan. Dalam penyampaian yang ia memaparkan 

“Pergerakan konflik diawali dengan pergerakan-pergerakan kecil yang dimulai dari keluarga. Membuat narasi-narasi pergerakan separatisme, lalu disebarluaskan untuk mempengaruhi orang lain, entah itu melalui media ataupun komunikasi lainnya”, ujar Mr. Kenneth Yec.

Dalam sesi diskusi ditengah-tengah kegiatan, salah satu mahasiswa bertanya kepada Ms. Unaesah Rahmah, pertanyaan itu berupa 12 Warga Negara Indonesia (WNI) terduga bergabung dengan ISIS di Suriah. Ms. Unaesah Rahmah menyebutkan bahwa saat ini WNI sudah diamankan oleh Mabes Polri di Panti Sosial Jakarta Timur.

Ms. Unaesah Rahmah dalam kajian yang sedang dibuat mengangkat isu teroris di daerah Timur Tengah. Dalam pemaparan yang ia sampaikan ada beberapa faktor orang-orang tertentu tertarik bergabung teroris. Ia juga menyerukan pentingnya perdamainan dunia demi masa depan negara dan mengakhiri konflik antar negara dan teroris.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar