Selasa, 16 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Gandeng Influencer Turki, Rumah Zakat Donasi Rp3 Miliar untuk Korban Banjir Aceh

Gandeng Influencer Turki, Rumah Zakat Donasi Rp3 Miliar untuk Korban Banjir Aceh

Senin, 15 Desember 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Gandeng Influencer Turki, Rumah Zakat Donasi Rp3 Miliar untuk Korban Banjir Aceh. Foto: for Dialeksis 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rumah Zakat, menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp3 Miliar untuk masyarakat Aceh yang terdampak parah oleh bencana hidrometeorologi, yaitu banjir dan tanah longsor

Donasi ini diserahkan secara simbolis kepada Pemerintah Aceh dan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, di ruang kerjanya, Senin, 15 Desember 2025.

Dalam penyerahan tersebut, Sekda M. Nasir turut didampingi oleh Kepala Baitul Mal Aceh, M. Yunus atau akrab disapa Abon Yunus. Penyaluran bantuan ini menjadi istimewa karena Rumah Zakat berkolaborasi dengan Tugba Kiara, seorang influencer ternama dari Turki, serta didukung oleh Paragon Corps.

Sekda Aceh, M. Nasir, menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas donasi dari Rumah Zakat yang berkolaborasi dengan Paragon Corps.

"Pemerintah Aceh pada prinsipnya turut membuka pintu donasi bagi siapa saja yang ingin membantu masyarakat Aceh pasca musibah banjir dan longsor. Akhir-akhir ini, Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur sering turun langsung ke daerah-daerah untuk melihat kondisi korban," ujar Sekda Aceh, M. Nasir.

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menyebut bahwa bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh belakangan ini merupakan musibah paling parah dalam sejarah wilayah tersebut. Hal ini disampaikannya usai menerima donasi Rp3 Miliar dari Rumah Zakat dan Paragon Corps di ruang kerjanya hari ini.

M. Nasir menjelaskan, tingkat keparahan bencana kali ini menyebabkan dampak signifikan, terutama pada infrastruktur. Musibah banjir dan longsor ini merupakan bencana paling parah dalam sejarah. Dampaknya, banyak sekali akses jalan dan jembatan putus sehingga banyak desa-desa terkurung.

M. Nasir merincikan bahwa bencana hidrometeorologi ini telah berdampak luas, mencakup hampir seluruh wilayah Aceh.

"Ada 18 dari 23 kabupaten/kota se-Aceh yang terdampak bencana. Kabupaten Aceh Tamiang menjadi wilayah yang paling parah kerusakannya," jelas M. Nasir.

M. Nasir menegaskan bahwa Pemerintah Aceh kini gencar melaksanakan upaya pemulihan, dibantu oleh berbagai relawan dan lembaga kemanusiaan.

"Upaya pemulihan kini gencar dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh dibantu relawan-relawan lainnya. Prinsipnya, Pemerintah Aceh turut membuka pintu donasi bagi siapa saja yang ingin membantu masyarakat Aceh pasca musibah banjir dan longsor," kata M. Nasir.

Ia juga memastikan bahwa pimpinan daerah fokus penuh pada penanganan bencana. "Akhir-akhir ini, Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur sering turun langsung ke daerah-daerah untuk melihat kondisi korban banjir dan longsor," tambahnya.

Mengakhiri keterangannya, Sekda M. Nasir memberikan penguatan spiritual bagi masyarakat terdampak dengan mengutip pesan keimanan: "Prinsip la takhaf wa la tahzan, innaallah ma'ana (Janganlah takut dan janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita)."

Sementara, Chief Marketing Officer (CMO) Rumah Zakat, Didi Sabir mengatakan, donasi ini adalah hasil kolaborasi dari banyak pihak. Mulai dari Paragon Corps, Kitabisa.com, para influencer dan lain-lain.

“Donasi ini berasal dari berbagai pihak yang turut andil membantu korban banjir dan longsor di Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” ucap Didi Sabir.

Selanjutnya, Kepala Baitul Mal Aceh, M. Yunus, mengajak Tugba untuk memperluas jaringan bantuan. "Kami sangat berterima kasih atas kepedulian dari Turki. Kami harap Tugba dapat turut mengajak influencer internasional lainnya, khususnya Turki untuk melihat dan membantu pemulihan Aceh," ujar M. Yunus.

Keluhan Anak Korban Bencana yang Menyentuh

Sementara, influencer Turki, Tugba menceritakan pengalaman emosionalnya saat pertama kali mengunjungi korban banjir di Aceh Tamiang.

"Saya mengaku sedih saat pertama kali melihat kondisi korban banjir di Aceh Tamiang. Namun, ada satu hal yang benar-benar membuat saya tersentuh. Ketika saya menanyakan apa keluhan pertama yang mereka rasakan, anak-anak korban bencana justru mengaku butuh Alquran," ungkap Tugba.

Menurutnya, pengakuan anak-anak ini menjadi motivasi kuat bagi Rumah Zakat dan mitra untuk tidak hanya fokus pada kebutuhan fisik, tetapi juga kebutuhan spiritual dan mental para penyintas.

“Kalau saya lihat mereka, khususnya anak-anak sangat ceria sekali. Padahal mereka baru saja ditimpa musibah, tapi mereka masih sangat bersemangat dan ceria. Inilah yang bikin saya sedih dan senang bersama mereka,” pungkas Tugba. []

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI