kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Gara-gara Tidak Ada Lampu Jalan, Dosen FKIP USK Jadi Korban Trotoar Siluman di Lhokseumawe

Gara-gara Tidak Ada Lampu Jalan, Dosen FKIP USK Jadi Korban Trotoar Siluman di Lhokseumawe

Selasa, 16 April 2024 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Trotoar pembatas jalan dua jalur tanpa lampu jalan atau penanda lain di Blang Crum, Kandang, Lhokseumawe persis dekat jalan Ahmad Kandang. Foto: for Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dosen FKIP Universitas Syiah Kuala (USK), Herman RN, dan keluarganya baru saja mengalami kecelakaan di Lhokseumawe, tepatnya di Blang Crum, Kandang, persis dekat jalan Ahmad Kandang. 

Mobil mereka menabrak trotoar pembatas jalan dua jalur di daerah tanpa lampu jalan atau penanda lain. Lampu jalan baru ada di ujung arah ke Banda Aceh.

“Saat mobil kami melaju dengan kecepatan standar 50 KM dari arah Medan, tiba-tiba muncul trotoar di tengah jalan. Saya tidak sempat menghindar lagi, karena di sebelah kiri saya ada bis pickup yang membawa penumpang,” tulis Herman di laman Facebook pribadi yang dikutip Dialeksis.com, Selasa (16/4/2024). 

Herman RN mengungkapkan bahwa daerah tersebut telah menjadi lokasi rawan kecelakaan, dengan beberapa kejadian serius yang telah terjadi sebelumnya. 

Menurut Herman, pemerintah setempat, termasuk Anggota DPRK Aceh Utara dan Lhokseumawe, harus segera bertindak. 

Dia menekankan perlunya pemasangan lampu jalan di daerah tersebut untuk mencegah korban lebih lanjut. 

“Saya dengar Anggota DPRK Aceh Utara vokal dan garang. Begitu juga anggota DPRK Lhokseumawe. Namun, setingkat lampu jalan saja tidak bisa diupayakan? Harus menunggu korban nyawa? Panglima GAM wilayah Pase juga berkharisma. Apakah tidak punya kekuatan untuk meminta pemerintah Acen Utara dan Lhokseumawe membuat lampu jalan di kepala trotoar siluman itu,” tulisnya lagi. 

Herman berharap hal ini dapat menjadi peringatan bagi pemerintah Aceh Utara, Pemko Lhokseumawe, dan anggota DPRK setempat untuk segera mengambil tindakan demi keselamatan banyak orang di masa mendatang.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda