Beranda / Berita / Aceh / GEMAR 2020, FSLDK Aceh Gelar Aksi Long March dan Bagi-bagi Hijab

GEMAR 2020, FSLDK Aceh Gelar Aksi Long March dan Bagi-bagi Hijab

Minggu, 23 Februari 2020 19:22 WIB

Font: Ukuran: - +


Suasana aksi Gerakan Menutup Aurat (GEMAR) 2020 di Tugu Simpang Lima Banda Aceh, Minggu (23/2/2020). [Foto: IST/Dialeksis.com]



DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) FSLDK Aceh mengadakan Gerakan Menutup Aurat (GEMAR) dengan tema "Hijab Bukti Cinta" yang dilaksanakan pada Minggu, (23/2/2020).

Kegiatan ini berupa long march (gerak jalan jauh) dari titik kumpul Bapedda Aceh, bergerak melalui lintasan car free day dan berakhir di Tugu Simpang Lima Banda Aceh. Kegiatan tersebut disertai bagi-bagi hijab, handshock, kaus kaki dan orasi dari beberapa kader di lembaga tersebut.

Korlap Aksi, Muhammad Alif Satrio mengatakan, saat ini masih banyak milenial seusianya yang belum menutup aurat secara baik dan benar. Melalui kegiatan ini, ia berharap ada kesadaran bersama bahwa cara berpakaian Islami itu memang sudah ada ketentuannya berupa pedoman untuk dipatuhi.

"Misal untuk wanita, jilbab itu bukan sebatas leher melainkan sampai menutup bagian dada. Selanjutnya kalau laki-laki, saat berenang tidak boleh menggunakan celana yang sempit dan membentuk lekuk tubuh. Hal-hal seperti inilah yang coba kita ingatkan kembali," ungkap Alif.

Orator lainnya, Wali Fansuri mengatakan, Aceh memiliki kekhususan yakni qanun tentang syari'at Islam. Hal ini akan sangat bertentangan bila masih ada umat muslim yang belum menutup aurat secara sempurna di Aceh.

"Aksi ini juga bagian dari mengingatkan kembali di tengah serbuan beragam fashion aneh-aneh dari luar yang coba menggeser cara berpakaian syar'i kita. Menghadapi semua itu, ya dengan aksi GEMAR seperti hari ini," ungkap Wali.

"Dan kita sebagai masyarakat Aceh harus aktif mengkampanyekan soal cara berpakaian yang baik dan benar. Sebab kita daerah syariat Islam," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Aceh sejak 20-23 Februari 2020.

Kegiatan tersebut berupa talkshow, GEMAR Go to School, long march (gerak jalan jauh) disertai bagi-bagi hijab, handshock, kaus kaki yang dilaksanakan di lima wilayah yakni Banda Aceh - Aceh Besar, Lhokseumawe - Bireuen, Aceh Tengah, Langsa dan Aceh Tenggara.

Ketua Jaringan Muslimah Daerah (Jarmusda) FSLDK Aceh Nurhakiki mengatakan, kegiatan ini menjadi gerakan penting untuk menumbuhkan kesadaran bersama bahwa menutup aurat secara sempurna merupakan kewajiban setiap muslim dan muslimah.  

"Sama-sama menyadarkan kembali bahwa menutup aurat adalah perintah Allah Swt. Tidak boleh disepelekan, apalagi coba didiskriminasikan oleh pihak tertentu," ungkap Nurhakiki kepada Dialeksis.com, Sabtu (22/2/2020).

"Yang belum tergerak menutup aurat secara sempurna, ayo sama-sama berubah. Kemudian untuk pihak lain yang ingin mendiskriminasikan hijab. Ingat, ini perintah Allah bagi kami kaum muslimin. Kami punya hak menutup aurat," tambahnya.

Ketua Jarmusda Aceh itu berharap, tiap muslim dan muslimah harus lebih percaya diri (PD) dalam memakai pakaian syar'i. Di manapun, kapanpun.

"Ini sudah konsekuensi menjadi seorang muslim dan muslimah, semoga Allah senantiasa kuatkan kesadaran kita terhadap perintah menutup aurat ini," pungkas Nurhakiki.

Selanjutnya Ketua Puskomda FSLDK Aceh Ilham Akbar berharap, gerakan ini semoga bisa menunjukkan kembali semangat kepada publik bahwa masih ada orang-orang yang peduli terhadap kesempurnaan menutup aurat, baik bagi muslim maupun muslimah.

"Terlebih kita daerah yang menerapkan syariat Islam, maka gerakan ini sudah sepatutnya digencarkan agar terus terjadi perbaikan di masa yang akan datang," pungkasnya. 

Kegiatan ini juga bekerjasama dengan One Day One Juz, Qur'an Aplikasi Forum, KAMMI Aceh serta LDK se-Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. (sm)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda