Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami Hamzah. Foto: Special for Dialeksis.com

DIALEKSIS.COM | Aceh - Ditengah kesibukan padat selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami Hamzah menyempatkan berdiskusi bersama Dialeksis.com (08/02/2023), diawal bertemu langsung berceletuk,”terima kasih sudah datang ke kantor,” ungkapnya. 

Sebelum memulai bercerita isi bincangan bersamanya, Bustami menyampaikan jabatan itu amanah dan akan diminta pertanggung jawaban kelak di depan tuhan. Ketika mengemban jabatan ini terpenting mampu berbuat untuk Aceh dan agama. 

Ucapan itu sangat berkesan dimata team Dialeksis.com, lantaran Bustami terlihat sekali di gestur mimik wajah dan gerak badan tulus mengatakan hal tersebut. Tak heran jika takdir mempercayakan dirinya pada posisi tertinggi jabatan aparatur sipil (AS) negara sebagai orang nomor satu ASN dilingkungan pemerintah Aceh.

Hal terpenting menurutnya, saat ini sebagai Sekda Aceh bekerja membantu kepala daerah yakni PJ Gubernur Aceh Achamd Marzuki dalam menyusun kebijakan maupun berkoordinasi ke dinas daerah serta lembaga teknis daerah lainnya. 

Bustami mulai bahas masalah stunting di Aceh, menurutnya menyelesaikan urusan stunting tidak hanya jadi beban tanggung jawab provinsi semata. 

Menurutnya, kuncinya ditindakan serius pemerintah kabupaten/kota dalam menangani stunting, hal ini harus dicerminkan kebijakan dan program penanganan yang tersistem, terukur, tepat sasaran maupun tepat manfaat penerima program stunting.

“Untuk itu kuncinya bekerjasama, terkomunikasi, dan terkoordinasi baik di daerah maupun provinsi,” ungkapnya.

Lanjut Bustami, seluruh pihak harus benar saling bahu membahu menyelesaikan masalah Aceh, pemerintah Aceh sangat membutuhkan peran aktif semua pihak untuk keluar dari masalah stunting maupun masalah lainnya yang melanda Aceh.

Sehubungan status kemiskinan di Aceh, jangan ada lagi kabupaten/kota mengalokasikan anggaran daerahnya kearah pembangunan fisik. Ke depannya fokus ke pemberdayaan ekonomi berbasis usaha mikro maupun makro. 

Tak luput fokus kepentingan pemerintah pusat, dijelaskan Bustami yakni pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional direncanakan dilaksanakan ditahun 2024 bersama Pemerintah Provinsu Sumatera Utara.

“Kami fokus memastikan terlaksana kegiatan PON secara maksimal dan benar benar memberikan manfaat ekonomi serta meraih banyak prestasi,” tegasnya. 

Selain urusan PON, Bustmi juga menyinggung urusan proyek strategis nasional yang mangkrak, tidak berjalan beberapa tahun kebelakang. 

“Sedang dipastikan dan dipelajari seluruh masalahnya sehingga dapat solusi melanjutkan untuk kepentingan Aceh,” ujarnya. 

Bahkan, Bustami selalu menyempatkan diri di hari Jumat untuk menghubungi para Pj Bupati dan Walikota di Aceh untuk berkomunikasi guna membangun sinergisasi dalam bekerja untuk kepentingan Aceh, khususnya masalah ke-Acehan yang perlu dilakukan secara bersama-sama.

Berbincang santai diakhir keterbatasan waktu, berhubung tamu menunggu cukup banyak, team Dialeksis.com menyudahi pertemuan berkesan bersama Bustami Hamzah Sekda Aceh.