kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Gubernur Aceh Harap Musara Gayo Jabodetabek Bisa Jadi Duta Adat dan Budaya

Gubernur Aceh Harap Musara Gayo Jabodetabek Bisa Jadi Duta Adat dan Budaya

Rabu, 01 Juni 2022 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala BPPA saat membacakan pidato Gubernur Aceh di Halal Bihalal Musara Gayo Jabodetabek, di Jakarta, Rabu (1/6/2022). [Foto: Humas BPPA]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT berharap kepada masyarakat Gayo yang tergabung dalam Musara Gayo Jabodetabek bisa menjadi duta dalam memperkenalkan adat dan budaya bagi daerah lain di Ibukota Jakarta.

"Di perantauan ini, kita mewakili budaya, adab, tata cara dan istiadat tanah kelahiran. Kitalah cermin dari karakter bangsa. Karena itu, saya harapkan kita semua agar menjadi duta yang baik dari Musara Gayo, agar bangsa lain di Ibu Kota mengenal keluhuran budaya dan adat istiadat kita," kata Gubernur Aceh dibacakan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal SSTP MSi dalam sambutan Halal Bihalal Musara Gayo Jabodetabek, di Jakarta, Rabu (1/6/2022).

Gubernur Aceh mengatakan, pada halal bihalal yang masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri ini, itu bisa memanfaatkan momentum yang berharga ini untuk berkumpul dengan sanak saudara, sahabat dan kerabat. Karena sudah dua tahun berturut-turut tidak dapat melaksanakan tradisi yang telah seribuan tahun usianya itu, akibat terhalang pandemi Covid-19.

"Bahkan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri pun, dua kali berturut-turut dianjurkan untuk menunaikannya di rumah saja. Maka, kita luangkan waktu untuk berkumpul dengan sanak saudara, sahabat dan kerabat," kata Nova.

Ia menambahkan, selain untuk berbagi kebahagiaan, mensyukuri nikmat kemerdekaan dan kembalinya jiwa dalam keadaan suci, serta bisa berkumpul guna mengeratkan tali silaturrahim antar saudara sekampung halaman.

"Mari kita rajut kebersamaan, kita rawat silaturahmi dengan penuh rasa syukur, kebahagiaan tak terhingga bahwasanya acara silaturrahim ini dapat terlaksana dalam suasana damai. Baik di sini di tempat berkumpul sekarang, mau pun di tanah leluhur nun jauh di jantung Sumatera, di Tanah Gayo," sebutnya.

Nova mengajak, di suasana hari baik bulan baik ini supaya bersama-sama menyetel ulang tekad untuk menjaga kebersihan hati dan pikiran. Karena perdamaian yang dirasakan sekarang bukan sesuatu yang didapat secara gratis, juga bukan sesuatu yang dapat berlangsung begitu saja tanpa pemeliharaan. 

"Agar berlangsung abadi, perdamaian ini harus kita pelihara," katanya.

Pada era 4.0 kata Nova, dan bangkitnya AI atau Artificial Intelligence ini, kebersihan pikiran adalah senjata ampuh untuk menyaring informasi. Karena, dewasa ini, setiap orang adalah konsumen sekaligus produsen informasi.

"Siapa saja dapat membuat berita, yang kemudian dapat disebarkan ke tengah masyarakat melalui media sosial. Fenomena ini dapat melahirkan disinformasi, yang akan berujung pada perpecahan. Kebebasan kita mencari dan memperoleh informasi haruslah disertai kesadaran dan tanggung jawab," katanya.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk memiliki literasi informasi yang tinggi, dengan harus dapat menyaring dan membedakan, mana informasi yang benar, serta mana yang hoax, sesat dan menyesatkan. 

"Tanpa kemampuan berliterasi informasi, maka kita akan sangat mudah termakan hoax, yang dapat mendorong kita kembali ke keadaan tanpa kedamaian," kata Nova.

Nova juga menerangkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW mengatakan bahwa silaturrahim bisa meluaskan rezeki, dan memperpanjang umur. Ditinjau dari ilmu jiwa kontemporer, dinilai hal ini sangat masuk akal.

"Hubungan dan komunikasi yang baik dengan sesama manusia, apalagi dengan keluarga, memberikan dukungan yang dibutuhkan seorang insan untuk berkembang secara wajar. Baik itu perkembangan jiwa, mau pun perkembangan fisik," jelasnya.

Untuk itu, Nova berpesan supaya memanfaatkan kesempatan yang sangat baik ini untuk meluaskan rezeki, dengan cara memperkuat jaringan pertemanan dan persaudaraan. 

"Perpanjang usia kita, dengan saling bertukar kabar bahagia.Tak lupa, selagi mengajari anak-anak kita akan manfaat dan pentingnya silaturrahim, kita juga mewariskan adat istiadat serta budaya luhur kepada generasi penerus," ujarnya. [BPPA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda