Gubernur Aceh: Pandemi Menguji Konsistensi, Terus Berkolaborasi dan Perkuat Koordinasi
Font: Ukuran: - +
Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, MT bersama Pangdam IM, Mayjen TNI Achmad Marzuki, dan Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Drs. Raden Purwadi, SH menggelar Rapat Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Jumat (2/7/2021) di Aula Markas Kodam Iskandar Muda, Banda Aceh. [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Secara Global, Covid-19 telah berlangsung lebih dari 20 bulan. Sejak pertama kali ditemukan hingga kini, virus yang telah menelan korban meninggal dunia sebanyak 3,96 juta jiwa di seluruh dunia ini menjadi fokus penanganan global.
Upaya penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 terus disosialisasikan. Kini, selain penerapan protokol kesehatan, vaksinasi juga menjadi hal yang terus disosialisasikan oleh pemerintah di seluruh dunia, tak terkecuali Pemerintah RI dan Pemerintah Aceh. Setiap negara terus mengejar capaian kekebalan kelompok atau herd immunity.
Semakin banyak yang divaksin, maka kemungkinan penyebaran Covid-19 akan semakin kecil. Namun, ketersediaan vaksin berbanding terbalik dengan upaya percepatan vaksinasi oleh Pemerintah Aceh. Butuh waktu relatif panjang. Oleh karena itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengimbau semua pihak untuk tidak jenuh dan terus berkolaborasi dan memperkuat koordinasi dalam setiap upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Nova Iriansyah, selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, saat memimpin Rapat Koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, di markas Kodam Iskandar Muda, Jum’at (2/7/2021).
“Sejak awal pandemi hingga saat ini, berbagai langkah dan upaya telah kita lakukan bersama. Tanpa koordinasi dan kolaborasi tentu upaya penanganan yang kita lakukan selama ini tidak akan menuai hasil yang maksimal. Penanganan Covid-19 masih membutuhkan waktu. Oleh karena itu, harus terus kita lakukan secara kolaboratif dan tanpa jeda,” ujar Nova.
Untuk diketahui bersama, penambahan pasien positif covid-19 di Aceh hingga 1 Juli 2021 mencapai 19.333 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.845 orang masih menjalani perawatan, baik di rumah sakit rujukan di seluruh Aceh maupun isolasi mandiri di rumah. Dan, 810 orang telah meninggal dunia.
Berbagai upaya sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 juga terus dilakukan oleh Pemerintah Aceh dan seluruh unsur Forkopimda di Aceh.
Sejak 15 januari lalu, program Vaksinasi Massal di mulai di Aceh. Gubernur Aceh menjadi orang pertama yag menerima suntikan vaksin Covid-19 di Aceh, diikuti unsur pimpinan Forkopimda Aceh dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh.
Sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, para tenaga kesehatan menjadi fokus utama vaksinasi. Tak heran, hingga saat ini dari total 56.470 nakes sudah 50.869 nakes atau 90,2 persen telah menerima suntikan pertama. Dan 44.428 nakes atau sebesar 78,7 persen telah menerima suntikan vaksin tahap kedua.
Tak hanya para nakes, petugas pelayanan publik juga menjadi sasaran vaksinasi. Selain sebagai upaya melindungi masyarakat yang akan menerima pelayanan, vaksinasi kepada para petugas publik juga menjadi sarana edukasi dan sosialisasi yang efektif kepada masyarakat.
Sebagaimana diketahui, berbagai cerita bohong atau hoax telah menimbulkan keresahan dan keengganan masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi. Namun dengan keteladanan dari para petugas pelayanan publik, saat ini antusiasme masyarakat untuk ikut vaksinasi sangat tinggi.
Saat ini, dari total 478.489 petugas publik yang tersebar di seluruh Aceh, sebanyak 338.554 orang atau sebesar 70,8 persen telah menerima suntikan vaksin tahap pertama dan 83.747 atau sebesar 17.5 persen telah menerima suntikan vaksin tahap kedua.
Saat ini, Pemerintah Aceh juga sedang menggiatkan vaksinasi bagi para lansia. Sebagaimana diketahui, lansia adalah kelompok rentan. Saat ini dari total 435.651 lansia di seluruh Aceh, sebanyak 12.541 orang atau sebesar 2,9 persen yang menerima suntikan vaksin tahap pertama dan 2.610 orang atau sebesar 0,6 persen yang menerima suntikan vaksinasi tahap kedua.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh unsur Forkopimda yang telah secara bersama-sama mendukung upaya sosialisasi pencegahan covid-19 di seluruh Aceh dan gerakan vaksinasi yang telah dan masih terus berlangsung.
“Apresiasi kami kepada semua pihak dan Forkopimda, kepada Pangdam dan seluruh jajaran, kepada Kapolda dan seluruh jajaran, kepada Kajati dan jajaran serta semua pihak yang telah turut menyukseskan seluruh upaya sosialisasi pencegahan dan vaksinasi covid-19. Terima kasih dan apresiasi saya selaku kepala Pemerintahan Aceh juga saya sampaikan kepada seluruh vaksinator yang hingga saat ini masih terus bekerja keras hingga gerakan vaksinasi selesai nantinya,” kata Nova.
Rakor yang berlangsung dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat tersebut, diikuti Pangdam Iskandar Muda, Wakapolda Aceh, Kajati Aceh serta para Ketua Bidang pada Satgas Penanganan Covid-19 Aceh.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto menjelaskan, Rakor di Makodam Iskandar Muda adalah lanjutan dari Rakor Satgas Penanganan Covid-19 Aceh sebelumnya.
"Rakor ini merupakan agenda rutin Satgas Penanganan Covid-19 Aceh. Sesuai saran Pak Gubernur, lokasi Rakor memang kita buat berpindah-pindah. Sebelum ini di Setda Aceh, di Mapolda Aceh juga sudah kita lakukan. Lokasi Rakor akan digilir,” kata Iswanto. [HA]