kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Halaqah Aneuk Bangsa Serukan Tindakan Internasional Atasi Krisis Kemanusiaan di Gaza dan Lebanon

Halaqah Aneuk Bangsa Serukan Tindakan Internasional Atasi Krisis Kemanusiaan di Gaza dan Lebanon

Sabtu, 19 Oktober 2024 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Halaqah Aneuk Bangsa mengeluarkan serangkaian surat terbuka kepada berbagai pemimpin dunia. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Halaqah Aneuk Bangsa, sebuah forum sosial kemasyarakatan yang berbasis di Aceh, Indonesia, mengeluarkan serangkaian surat terbuka kepada berbagai pemimpin dunia, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Imam Sayyid Ali Khamenei, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Raja Salman ibn Abdul Aziz dari Arab Saudi.

Surat-surat ini berisi keprihatinan mendalam mengenai situasi kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza dan Lebanon akibat konflik yang telah berlangsung selama setahun.

Teuku Alfin Aulia, Founder Halaqah Aneuk Bangsa menyampaikan, dalam surat-surat tersebut, pihaknya menyoroti penderitaan yang dialami oleh jutaan warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang-orang tua, yang terjebak dalam situasi yang sangat memprihatinkan.

"Banyak warga Gaza telah kehilangan pekerjaan, rumah, dan keluarga, serta hidup dalam kondisi yang tidak layak di kamp-kamp pengungsian tanpa akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan," ucap Teuku Alfin Aulia dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Sabtu (19/10/2024).

Pemerintah Israel dituduh melakukan pelanggaran hukum humaniter internasional melalui serangan militer yang agresif serta penghancuran infrastruktur sipil. 

Halaqah Aneuk Bangsa menegaskan bahwa perilaku Israel yang semakin tidak beradab ini telah menambah penderitaan yang tak terhingga bagi warga sipil tak bersalah yang seharusnya dilindungi. Tindakan militer yang terus-menerus menyasar para pemimpin perlawanan Hamas dan sekutunya hanya akan memperpanjang konflik dan menciptakan ketegangan yang lebih besar, serta mengancam proses perdamaian yang diharapkan.

Dalam surat kepada Antonio Guterres, Halaqah Aneuk Bangsa mendesak PBB untuk mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan krisis ini dan menghentikan kekerasan yang terus berlanjut. Mereka juga menyerukan penghentian standar ganda yang sering diterapkan oleh komunitas internasional dalam menghadapi konflik ini, yang seringkali mengabaikan penderitaan rakyat Palestina.

Dalam konteks ini, surat kepada Imam Khamenei meminta Iran untuk memperkuat solidaritas di antara negara-negara Muslim dalam melawan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina. Halaqah Aneuk Bangsa menekankan bahwa saatnya bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk bersatu menghadapi agresi Israel dan mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Seruan yang sama juga disampaikan kepada Presiden Erdogan dan Raja Salman, di mana Halaqah Aneuk Bangsa mengharapkan kedua pemimpin untuk menggunakan pengaruh negara mereka dalam mendorong upaya perdamaian dan keadilan. Mereka menyoroti pentingnya solidaritas di antara negara-negara Muslim untuk menghadapi tantangan yang ada dan mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Halaqah Aneuk Bangsa menutup surat-suratnya dengan harapan bahwa dengan perhatian dan tindakan serius dari pemimpin dunia, bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung dapat segera diakhiri. Forum ini menegaskan bahwa kekuasaan adalah amanat yang harus digunakan untuk memastikan keadilan bagi seluruh umat manusia.

Krisis kemanusiaan di Gaza dan Lebanon terus memprihatinkan, dan serangkaian surat terbuka ini mencerminkan suara komunitas internasional yang mendesak tindakan nyata untuk mengakhiri penderitaan yang dialami oleh warga sipil di wilayah tersebut. 

"Dalam surat kepada para pemimpin dunia, Halaqah Aneuk Bangsa mengajak semua pihak untuk bersatu dalam mengejar keadilan dan kedamaian di kawasan yang telah lama dilanda konflik ini, serta menghentikan praktik-praktik tidak adil yang semakin memperburuk keadaan," jelas Teuku Alfin Aulia. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda