Harga Jual Sawit Anjlok, Petani Berharap Pemerintah Dapat Mencari Solusi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sejak bulan Mei hingga Juni harga penjualan buah sawit menurun (Anjlok_red). Sejumlah petani sawit mengaku rugi lantaran harga jual menurut.
Hal tersebut disampaikan Amri (40) petani sawit asal Gampong Buket Sudan Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Sabtu (15/6/2019) kepada Dialeksis.com
"Harga penjualannya menurun dratis. Sebelumnya kami jual dengan harga Rp 1200 ribu/kg. Dalam bulan ini harga jual Rp 760 rupiah/kg,"sebut Amri.
Sejumlah petani tak mengetahui pasti harga sawit menurun. Lantaran petani menjual sawit di agen-agen kecil di desa-desa. Kemudian agen di desa sawit dikirim ke Medan.
"Saat kami tanya mengapa murah dibeli. Agen di Gampong menjelaskan karena saat mereka kirim ke Medan harganya murah dibeli,"tambah Marzuki yang juga berprofesi sebagai petani sawit.
Sejumlah petani sawit yang ada di Bireuen mengakui meminta Pemerintah dapat mencari solusi terhadap penurunya harga jual sawit.
Dikatakan petani sawit pada waktu-waktu tertentu harga sawit di monopoli oleh toke-toke perusahaan sawit baik yang ada di Medan maupun di Aceh.
",Agen-agen tingkat desa membeli murah, Namun saat dikirim keluar Aceh dijual dengan harga mahal. Untuk itu kami meminta pemerintah dapat mencari solusi terkait permainan harga,"kata Amri lagi. (Fajrizal)