Harga Pupuk Sawit Peras Biaya, Petani Aceh Mulai Beralih ke Pupuk Murah
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
DIALEKSIS.COM | Nagan Raya - Ihwal akibat kenaikan harga pupuk sawit yang meroket hingga 200 persen serta larangan ekspor yang menyebabkan anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS), beberapa petani kelapa sawit di Aceh mulai beralih ke jenis pupuk yang jauh lebih ekonomis.
Petani kelapa sawit asal Nagan Raya Provinsi Aceh, Mukhlisin SPd menyatakan, akhir-akhir ini dirinya mulai rutin memakai Pupuk Slow Release. Di tengah kelangkaan pupuk subsidi, Slow Release menjadi andalannya untuk memasak sawit.
“Iya, memang kita sudah beralih ke jenis-jenis pupuk yang lebih bersahabat. Tentunya kegiatan ini kami lakukan untuk menghindari biaya pengeluaran berlebih saat budidaya sawit. Apalagi di tengah kondisi larangan ekspor CPO saat ini,” ungkap dia kepada reporter Dialeksis.com, Nagan Raya, Sabtu (7/5/2022).
Selaku petani muda yang lagi mencoba peruntungan di dunia tani sawit, Mukhlisin mengatakan, jenis pupuk murah yang dipakainya tak jauh berbeda dengan jenis pupuk subsidi lainnya. Terpantau dari sekitar 10 hektar lahan sawit miliknya cukup memberikan hasil yang gemilang.
“Tidak ada perubahan signifikan. Pemakaian pupuk yang ekonomis ini Alhamdulillah juga membawa dampak positif bagi kami,” pungkasnya.
Dikabarkan sebelumnya, sejumlah petani sawit ikutan mengeluh akibat kenaikan harga pupuk sawit di Indonesia. Kenaikan harga pupuk di pasar internasional akibat dari perang Rusia-Ukraina ikut memelintir potensial para petani sawit dalam menyuburkan tanaman. [AKH]