kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Hari Ini, Maskapai AirAsia Resmi Layani Kembali Rute Penerbangan ke Aceh

Hari Ini, Maskapai AirAsia Resmi Layani Kembali Rute Penerbangan ke Aceh

Jum`at, 03 Juni 2022 23:40 WIB

Font: Ukuran: - +

Pesawat AirAsia yang baru saja tiba dari Kuala Namu, Sumatera Utara, di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Jumat (3/6/2022). [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Masyarakat Aceh segera menikmati penerbangan dengan harga bersaing, seiring mendaratnya penerbangan AirAsia di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Jumat (3/6/2022) sore tadi.

Pendaratan itu pertanda resmi kembalinya penerbangan reguler AirAsia yang punya slogan "For Everyone" itu ke Aceh, setelah sempat vakum selama pandemi Covid-19.

Kembalinya AirAsia ke Aceh juga untuk menyahuti Surat Gubernur Aceh ke manajemen penerbangan AirAsia untuk kembali membuka rute penerbangan ke Aceh. Penerbangan perdana maskapai AirAsia ke Bandara SIM itu dengan nomor penerbangan QZ654, tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang sekira pukul 15.00 Wib.

Kedatangan penerbangan perdana Maskapai AirAsia itu disambut oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, mewakili Gubernur Aceh yang sedang menjalankan tugas kedinasan di Aceh Tengah.

Kadishub Aceh mengapresiasi kehadiran kembali AirAsia di Aceh. Apresiasi itu disampaikan Faisal dalam acara Inaugural Flight Ceremony yang dihadiri oleh CEO Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine di Gedung VIP Bandara SIM. 

“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PT Indonesia AirAsia yang secara cepat merespon permintaan Pemerintah Aceh untuk menghadirkan pelayanan transportasi udara bagi masyarakat Aceh,” ujar Faisal.

Seiring melandainya kasus Covid-19 di Indonesia, lanjut Faisal, minat masyarakat untuk melakukan perjalanan semakin meningkat, termasuk masyarakat Aceh. Berdasar data, tercatat 294.287 pergerakan orang keluar dan masuk Aceh selama periode angkutan lebaran 2022 (H-7 hingga H+7). Sebanyak 23.466 di antaranya menggunakan pesawat udara. 

“Tentu ini menjadi tugas Pemerintah untuk memfasilitasi lancarnya mobilitas masyarakat dengan biaya perjalanan yang terjangkau,” sebutnya.

Faisal juga menyampaikan berbagai keluhan masyarakat Aceh terkait minimnya frekuensi penerbangan dari dan ke Aceh, yang akhirnya menyebabkan tarif penerbangan dari dan ke Aceh melambung tinggi. Tarif yang cukup mahal tentu tidak ramah bagi kantong masyarakat yang sedang terimbas pandemi. Selain itu, kondisi ini juga mengakibatkan inflasi yang juga tinggi di Aceh. 

“Dengan hadirnya layanan AirAsia, kini masyarakat memiliki alternatif pilihan penerbangan dan mendapatkan kesempatan untuk terbang dengan lebih nyaman dengan harga yang terjangkau,” ungkapnya.

Di samping itu, Faisal menyebut, Pemerintah Aceh mengajak AirAsia untuk terus memperluas jaringan layanan penerbangannya di Aceh, baik domestik maupun internasional. Salah satunya, membuka kembali rute penerbangan Banda Aceh - Kuala Lumpur.

Pada kesempatan yang sama, CEO PT Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan dan dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Aceh. 

“Hari ini juga merupakan momen yang sangat kami nanti-nantikan untuk kembali terbang melayani masyarakat Aceh,” ungkap Veranita.

Veranita tidak memungkiri bahwa kehadiran kembali AirAsia di Aceh berkat masukan-masukan yang diberikan oleh masyarakat Aceh melalui media sosial. 

“Terima kasih kepada masyarakat Aceh atas ungkapan dan publisitas yang berkembang di media massa sehingga kami merasa terpanggil untuk kembali hadir di Aceh," tuturnya.

Pembukaan kembali rute Banda Aceh - Kualanamu, kata Veranita, merupakan wujud kontribusi AirAsia kepada masyarakat untuk memberikan alternatif transportasi dengan harga terjangkau.

“Dan semoga bisa mendukung akselerasi bangkitnya perekonomian dan pariwisata, serta perdagangan di Aceh,” imbuhnya.

Veranita mengungkapkan, AirAsia juga akan melakukan kerjasama dan kolaborasi yang lebih luas bersama Pemerintah Aceh, dalam hal pertukaran informasi dengan tujuan saling menguntungkan kedua belah pihak.

Melalui kerjasama ini, Veranita berharap dapat membantu AirAsia untuk mempertahankan rute penerbangan atau bahkan menambah frekuensi di kemudian hari.

Terkait penerbangan internasional, khususnya ke Kuala Lumpur, Veranita memastikan bahwa rute tersebut tidak luput dari perhatian AirAsia. 

“Kami menyadari bahwa posisi strategis Aceh jika dibuka penerbangan internasinal akan sangat mendukung pertumbuhan pariwisata, karena mayoritas wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Aceh berasal dari Malaysia,” ujarnya. [HA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda