DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Himpunan Mahasiswa Lhoknga (HiMaL) berpartisipasi dalam pengamatan hilal yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Aceh di Observatorium Hilal Tgk. Chiek Kuta Karang pada Jumat (28/2/2025) kemarin.

Ketua Umum HiMaL periode 2024-2025, Ahmad Qusthalani mengatakan kegiatan pengamatan hilal ini bertujuan untuk menentukan awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah dengan menggunakan metode rukyatul hilal dan hisab hakiki wujudul hilal.

Metode ini berlandaskan hadist Rasulullah SAW. yang diriwayatkan Dari Abu Hurairah, RA, Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah (mengakhiri puasa) dengan melihat hilal. Bila ia tidak tampak olehmu, maka sempurnakan hitungan Syaban menjadi 30 hari" (HR Bukhari dan Muslim, hadist no. 1776).

"Menurut data dari Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, hilal sore hari sudah di atas ufuk pada posisi 4,67 derajat dan elongansi 6,4 derajat geosentris. Namun, hasil pengamatan hilal yang dilakukan mengandalkan teleskop dan alat optik yang terhubung dengan kamera menunjukkan hilal tidak terlihat pada wilayah Lhoknga, Aceh Besar," jelas Ahmad.

Dalam penetapan awal Ramadan, selain menggunakan alat bantu teleskop, terdapat juga pengamat yang melihat hilal dengan mata telanjang. Oleh karena itu, mereka yang mengaku melihat hilal diambil sumpahnya untuk memastikan kesaksian mereka. 

Berdasarkan hasil tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar menetapkan bahwa 1 Ramadan 1446 H /2025 M jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025, karena ada saksi yang secara langsung melihat hilal dengan mata telanjang.

Untuk diketahui, keputusan tetap tentang awal Ramadhan diputuskan dalam sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Kementerian Agama setelah semua daerah melaporkan kondisi rukyat hilal. 

"Dengan adanya kegiatan ini, HiMaL berharap masyarakat dapat memahami proses pengamatan hilal dan ikut serta dalam kegiatan serupa di masa mendatang," pungkas Ahmad. [*]