Rabu, 25 Juni 2025
Beranda / Berita / Aceh / IAIN Langsa Komitmen Wujudkan Kampus Moderat

IAIN Langsa Komitmen Wujudkan Kampus Moderat

Rabu, 25 Juni 2025 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Rapat Koordinasi Kelulusan UM-PTKIN 2025. [Foto: Humas Kemenag]


DIALEKSIS.COM | Langsa - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin, dalam Rapat Koordinasi Kelulusan UM-PTKIN 2025, mememberi pesan khusus kepada para rektor PTKIN untuk mengembangkan Trilogi Kerukunan Jilid 2. Hal ini sebagaimana digagas Menteri Agama Nasaruddin Umar.

“Saya menyambut sepenuh hati arahan tersebut sebagai bentuk aktualisasi dari visi besar Kementerian Agama dalam membumikan nilai-nilai moderasi beragama dan keislaman rahmatan lil ‘alamin di lingkungan perguruan tinggi keagamaan,” terang Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Ismail Fahmi Arrauf Nasution, di Langsa, Rabu (26/6/2025).

Trilogi kerukunan mencakup tiga dimensi utama: kerukunan dengan Tuhan, kerukunan dengan alam, dan kerukunan dengan sesama manusia. Ismail Fahmi menegaskan komitmennya untuk mewujudkan kampus rukun dan moderat.

Menurut Ismail Fahmi, kerukunan dengan Tuhan diarahkan pada upaya membangun kesalehan akademik dan spiritual. Ini bukan sekadar dimensi ibadah ritual, tetapi menjadi fondasi dalam membentuk integritas keilmuan dan kejujuran intelektual.

“Di IAIN Langsa, kami terus memperkuat atmosfer kampus yang religius, bersahaja, dan berorientasi pada nilai-nilai ketuhanan dalam seluruh aspek, baik pembelajaran, tata kelola, maupun budaya organisasi,” tegasnya.

Kerukunan dengan Alam, kata Ismail Fahmi, terkait dengan Islam dan tanggung Jawab ekologis. Alam adalah ayat-ayat Kauniyyah yang juga menuntut perenungan dan perawatan.

“Dalam konteks ini, IAIN Langsa mendorong munculnya ekoteologi Islam dalam kurikulum dan riset. Kesadaran ekologis harus menjadi bagian dari laku spiritual mahasiswa, dosen, dan seluruh civitas akademika,” sebutnya.

Kerukunan dengan Sesama Manusia, kata Ismasil Fahmi, berkenaan moderasi beragama dalam Tindakan. Sebagai institusi pendidikan Islam, IAIN Langsa bertekad menjadi pelopor dalam menciptakan ruang akademik yang toleran, inklusif, dan humanis.

“Kami menanamkan nilai-nilai tasamuh (toleransi), tawassuth (moderat), dan ta‘adul (berkeadilan) dalam proses pendidikan, organisasi kemahasiswaan, hingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.

Ismail Fahmi menegaskan, IAIN Langsa akan segera menyusun peta jalan internal (internal roadmap) untuk mengintegrasikan nilai-nilai trilogi kerukunan ini dalam tridarma perguruan tinggi. Menurutnya, langkah ini bukan hanya kerja struktural, tetapi juga kultural, menumbuhkan semangat kerukunan sebagai identitas keilmuan dan keislaman kita.

“Kami juga siap berkolaborasi dengan PTKIN lainnya untuk membangun ekosistem akademik yang damai, produktif, dan memberi solusi atas tantangan zaman,” sebutnya.

“Dengan spirit “Religius, Inklusif, Unggul”, IAIN Langsa siap menjadi bagian penting dalam mewujudkan wajah pendidikan tinggi Islam yang lebih membumi, membebaskan, dan menyejukkan,” tandasnya.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
dpra