kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / IBEP USK Telah Banyak Melakukan Terobosan Bertaraf Internasional

IBEP USK Telah Banyak Melakukan Terobosan Bertaraf Internasional

Selasa, 23 November 2021 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora
Ketua IBEP USK, Talbani Farlian, SE. MA [Foto: Dialeksis/Nora]  

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pada tahun 2011, Internasional Business and Economics Program (IBEP) mengawali peluncuran dengan 1 program pertama yaitu International Accounting Program (IAP) kelas internasional program Akuntansi didirikan sebagai program internasional pertama di Universitas Syiah Kuala.

Bahasa pengantar di IAP sepenuhnya bahasa Inggris termasuk pembuatan PR/tugas, quiz, presentasi paper, midterm , ujian final, persiapan tesis sarjana tahun terakhir dan ujian akhir komprehensif.

Program ini dibuat untuk memenuhi juga menuntut lulusan yang tidak hanya menguasai akuntansi tetapi juga dapat bekerja di lingkungan kerja internasional terutama setelah Masyarakat Ekonomi Asean diluncurkan.

Sejak 2017 program internasional IBEP lainnya yang diluncurkan adalah selain Internasional Accounting Program (IAP), ditambah 2 program kelas internasional lagi yaitu Internasional Management Program (IMP), dan Internasional Economics and Development Program (IEDP).

Awalnya nama dari gabungan ketiga kelas internasional tersebut adalah IUP (International Undergraduate Program), seiring dengan perkembangan waktu dan dengan beberapa pertimbangan mantan Dekan FEB USK alm Prof Dr Nasir WD1 dan Dr Abd Jamal , M.Si saat itu menjabat Wakil Dekan 1 yang periode sekarang Wakil Dekan 3 akhirnya nama IUP tersebut diubah menjadi IBEP (International Business and Economics Program).

Ketua IBEP Universitas Syiah Kuala (USK), Talbani Farlian, SE.MA mengatakan selama ini jebolan alumni IAP hampir 90 % ke atas langsung terserap di dunia kerja termasuk ada yang bekerja di Deloitte, Stanchart Bank, GE Singapore, bahkan alumni IBEP ada yang menjadi dosen tetap di universitas ternama di Thailand serta ada yang melanjutkan ke jenjang master dan doctoral program di luar negeri.

Beberapa waktu lalu, IBEP menggelar World Class Research Program (WCRP) ke-4 pada tanggal 8-9 November 2021 secara daring. Dengan mengundang narasumber dari 3 negara yaitu, Zainal Arifin Lubis sebagai Head of Foreign Exchange Reporting Supervision and Management Division - Bank Indonesia, memaparkan tentang sesi kekinian yaitu transaski internasional dan aliran dana cross border monitoring lalu lintas devisa.

Bauyrzhan Yedgenov selaku Associate Professor Goergio State University, Atlanta USA tentang sosial sciences And the limitation, dan Bakary Fofana dari Institute of Rural dev Gambia memaparkan strategi penulisan manuscript dan riset taraf internasional.

"Dalam WCRP kami mendidik mahasiswa baru terutama yang masuk ke kelas internasional agar cakap dalam menulis dan membuat paper. Dari judul, abstrak, background, literatur review, metodologi, hasil, kesimpulan, referensi. 8 item itu kita bina di WCRP," jelas Talbani Farlian kepada Dialeksis.com, Selasa (23/11/2021).

WCRP ke-4 diikuti oleh 8 negara, Palestina, Gambia, Kazakhatan, Kenya, Malaysia, Thailand, Turkmenistan dan Filipina.

"Mereka kami berikan PR untuk menyiapkan paper dan submit ke internasional journal. Sebagian dari mahasiswa yang dibina dari IBEP pernah menjuarai harapan 1 TOP 5 paper terbaik se Asia , ada yang masuk sinta 4/3, serta ada yang mendapat medali perak dari 32 negara. Walaupun masih tergolong baru mereka telah berkontribusi banyak dalam karya ilmiah dan prestasi tingkat dunia," jelasnya lagi.

Alumni jebolan S2 Amerika itu mengharapkan, IBEP menjadi role model untuk jurusan-jurusan atau prodi lain khususnya di lingkungan USK. Mantan Kepala cabang PNM pertama di Aceh ini mengatakan IBEP adalah salah satu pendiri kelas internasional di Aceh, bahkan se-Sumatera IBEP FEB USK paling banyak mahasiswa asing yang belajar program S1 internasional serta hampir tiap semester mengirimkan mahasiwa IBEP mengadakan pertukan mahasiwa, transfer credit dan mobility program di ASEAN, Asia bahkan ke negara Eropa.

"Saat ini, anak didik IBEP ada 2 orang lulus mewakili Indonesia di ajang internasional change the world di Dubai dan mobility program di Istanbul Turki," ujarnya.

Dalam pertemuan yang dihadiri Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma Italia. Tahun 2022 Indonesia jadi tuan rumah dan hal itu sejalan dengan yang diharapkan di IBEP.

G20 bertemakan "Together Stronger, Together Recover", dari tema itu diharapkan IBEP dapat berpartisipasi dalam kebersamaan kekuatan recovery pandemi serta menjadi bagian mempercepat misi FEB USK di 2026 termasuk dalam kampus top dunia terutama di Asia.

"Beberapa waktu lalu, Dekan FKH mengundang IBEP untuk presentasikan di depan dekanan dan pejabat FKH, kita saling sharing disana. Dalam waktu dekat FKH akan buka kelas internasional seperti IBEP dan mereka akan belajar kepada kita, bagaimana cara buka program internasional, juga membuat program-program yang efektif," sebutnya.

Sebelum FKH USK , Unimal Lhokseumawe juga melakukan benched mark pada IBEP untuk belajar membuka program pre- International class, serta tahun-tahun sebelumnya juga dari Thaksin University, Thailand belajar pengelolaan kelas internasional di IBEP.

Target IBEP kedepan, membuka kelas Internasional Ekonomi Islam. Hal itu, sangat urgent mengingat Aceh captive market syariah selama ini mendapat banyak rekomendasi dan permintaan menimba ilmu ekonomi Islam dengan pangsa pasar seperti dari Thailand, Filipina (Mindanau). 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda