IKAMBA Fasilitasi HIMASENDRATASIK USK Bertemu Wali Kota Banda Aceh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh sebuah video singkat yang menunjukkan sekelompok muda-mudi larut dalam suasana alunan musik di sebuah Caffe di wilayah Peunayong, Banda Aceh.
Selain melanggar protokol kesehatan, kegiatan tersebut juga dirasa tidak etis karena dilaksanakan di malam bulan suci Ramadhan yang seharusnya diisi dengan kegiatan bernuansa Islami.
Tidak hanya sampai disitu, jajaran Wilayatul Hisbah dan Polres Kota Banda Aceh juga diketahui cukup serius mengusut kasus ini. Hal ini terbukti dengan dipanggilnya beberapa petinggi panitia penyelenggara kegiatan oleh kedua lembaga penegak hukum tersebut untuk dimintai keterangan.
Melihat eskalasi perkembangan kasus tersebut, Ikatan Mahasiswa KotaBanda Aceh (IKAMBA) memfasiltasi Himpunan Mahasiswa Sendratasik Unsyiah untuk bertemu dengan Wali Kota Banda Aceh dalam rangka tabayun dan klarifikasi seputar kegaduhan tersebut pada Hari Senin (03/05).
Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan Badan Pengurus Harian IKAMBA dan perwakilan panitia penyelenggara konser amal dari Himpunan Mahasiswa Sendratasik Unsyiah.
“Kami berharap agar kasus ini ditangani dengan mengedepankan azas-azas keadilan. Kami juga berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua dan IKAMBA terus berkomitmen untuk mendukung penegakan Syariat Islam dan penerapan protokol kesehatan selama pandemi,” tutur Akbar Anzulai, Ketua Harian IKAMBA.
Sementara itu, ketua panitia konser amal Muhammad Fadhil yang merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Sendratasik sudah meminta maaf dan mengakui kegaduhan yang terjadi saat ini merupakan buntut dari kelalaian dari panitia pelaksana.
Ia juga berharap agar seluruh pihak dapat mengambil pelajaran dari masalah yang sedang menimpa mereka.
Wali Kota Banda Aceh sendiri mengaku tersentuh dengan ketulusan dan keikhlasan panitia penyelenggara untuk meminta maaf serta mengakui kesalahan mereka tanpa ada pembelaan sedikitpun.
“Saya mengapresiasi dan menyambut baik pertemuan ini sebagai bentuk dari kedewasaann adik-adik. Saya berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi mahasiswa dan pemuda di Kota Banda Aceh agar lebih berhati-hati dalam mempersiapkan setiap kegiatan,” sebut Wali Kota Banda Aceh.
Secara terpisah, Ketua Umum IKAMBA Lazuardi Imam Pratama menegaskan bahwa IKAMBA akan menghormati proses hukum yang sedang bergulir.
“Pada prinsipnya IKAMBA sangat menghormati proses hukum yang berlaku. Namun kita meminta kepada aparat penegak hukum untuk dapat menegakkan peraturan perundang-undangan secara adil tanpa pandang bulu,” tegas Lazuardi.
“Pertemuan ini juga merupakan wujud komitmen IKAMBA dalam menyerap aspirasi mahasiswa dan pemuda di Kota Banda Aceh dan menjadi bagian dari tanggung jawab moral IKAMBA dalam mengawal perkembangan di ibu kota provinsi,” tutup Lazuardi.