kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Imigrasi Banda Aceh Tingkatkan Pengawasan Orang Asing

Imigrasi Banda Aceh Tingkatkan Pengawasan Orang Asing

Kamis, 18 Mei 2023 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ratusan pengungsi Rohingya terdampar di Laut Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Banda Aceh mengintensifkan pengawasan orang asing maupun imigran internasional yang berada di provinsi ujung barat Indonesia tersebut menjelang Pemilu 2024.

"Pengawasan orang asing dan imigran internasional tersebut menjadi penting karena masyarakat saat ini sedang menyambut pesta demokrasi dan tahun politik 2024," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh Elvi Sahlan di Banda Aceh, Rabu (17/5/2023). 

Sebagai pintu gerbang negara di wilayah barat, kata Elvi Sahlan, Kantor Imigrasi Banda Aceh bertanggung jawab mengawasi orang asing, baik yang masuk maupun keluar.

Apalagi saat ini Aceh menjadi perhatian dunia luar karena banyak imigran internasional dari Rohingya. Banyaknya imigran internasional tersebut membutuhkan pengawasan ketat demi menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Di samping banyaknya imigran, kita juga sedang menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024. Pemilu ini tentu menarik perhatian dunia internasional. Jadi, dibutuhkan pengawasan untuk menjaga ketahanan nasional dari berbagai ancaman asing," kata Elvi Sahlan.

Selain mengintensifkan pengawasan, Elvi Sahlan mengatakan pihaknya juga meningkatkan kerja sama antarinstansi yang tergabung dalam tim pengawasan orang asing.

"Pengawasan orang asing tersebut merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu, kami terus membangun sinergisitas antarinstansi. Tujuannya agar pengawasan terhadap orang asing lebih optimal," kata Elvi Sahrin.

Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh Rachmad Akbar mengatakan banyak imigran asing dari etnis Rohingya mendarat di Aceh sejak dua tahun terakhir. 

Tujuan imigran internasional asal Rohingya ini sebenarnya bukan Aceh, melainkan negara tetangga yakni Malaysia untuk mendapatkan kehidupan layak. Mereka hanya transit di Aceh," kata Rachmad Akbar.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda