Ini Wujud Bukti Toleransi Keagamaan di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Riski
[Dok. berita satu]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Warga etnis Tionghoa pada hari ini merayakan tahun baru Imlek dengan penuh khidmat dan berjalan lancar.
Tak terkecuali di Aceh yang merupakan daerah dengan sebagian besar merupakan penduduk muslim yang menerapkan hukum syariat Islam.
Lantas bagaimana tanggapan masyarakat bumi Serambi Mekkah terkait dengan parayaan hari Imlek ini.
Seorang warga Kota Banda Aceh, Aida mengatakan, dirinya sangat menghargai dan menghormati acara perayaan tersebut karena sebagai seorang muslim harus wajib menghormati kepercayaan orang lain.
"Saya sebagai seorang muslim, sangat menghargai dan menghormati masyarakat Tionghoa yang merayakan hari Imlek di Aceh," kata Aida saat dijumpai Dialeksis.com, Jumat (12/2/2021).
"Namun, tetap dengan batasan-batasan yang dianjurkan oleh agama Islam, seperti yang di anjurkan oleh Rasulullah. Dan inilah Islam yang sebenarnya, penuh dengan toleransi dan saling menghargai," lanjutnya.
Aida kemudian menceritakan pengalamannya memiliki teman warga etnis Tionghoa yang beragama Buddha yang menurutnya sebagai bentuk dari toleransi.
"Saya memiliki teman dari etnis Tionghoa, dia seorang wanita. Kami berteman dengan sangat harmonis tanpa memandang latar belakang agama dia. Kami juga saling menghormati. Inilah yang mungkin dapat menunjukkan bahwa muslim sangat toleransi dengan kepercayaan yang berbeda," pungkas Aida.