kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Iqbal Piyeung Kader Golkar Aceh: Kami Akan Laporkan Ke Ketum AH, Perihal Kondisi Partai

Iqbal Piyeung Kader Golkar Aceh: Kami Akan Laporkan Ke Ketum AH, Perihal Kondisi Partai

Kamis, 11 Februari 2021 23:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh - Pasca perseteruan antara TM Nurlif dan Kader Golkar Aceh Iqbal Piyeung kini berbuntut panjang. Iqbal Piyeung akan melaporkan kondisi Golkar Aceh kepada Ketua Umum Partai Golkar Dr. (H.C). Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU.

“Kami kan melaporkan kodisi Golkar Aceh kepada Bapak Ketum AH, korwil dan Pengurus DPP Partai Golkar.”kata Iqbal Piyeung dalam siaran pers ke media, Kamis (11/02/21) di Banda Aceh.

Kader Senior Partai Golkar Aceh Iqbal Piyeung mengaku tidak rela Partai yang memiliki tagline Suara Rakyat Suara Golkar itu jatuh dalam kepemimpinan yang tidak sesuai dengan garis ideologi Partai.

“Mayoritas kader sangat prihatin dengan kondisi Golkar Aceh hari ini, hal yang sama juga disampaikan kepada Kami dari sesepuh, para kader senior dan adek-adek Kami kader muda Partai Golkar baik dalam psrtsi maupun ormas dan sayap partai, ini karena kecintaan Kami kepada Golkar, Kami tidak rela Golkar hilang kewibawaannya dan jauh dari semangat Panca Bakti.”ucap Iqbal Piyeung.

Harusnya tambah Iqbal Piyeung, Partai Golkar Aceh dapat berperan aktif dalam mendorong pembangunan dan kebijakan di Aceh bukan malah bersikap yang tidak jelas.

“Kultur Golkar itu hadir untuk pembangunan bukan justru berorganisasi tanpa sikap dan seperti organisasi yang kehilangan arah, izinkan Saya bertanya, apakah Ketua Golkar Aceh TM Nurlif menyadari bahwa Golkar ini seharusnya berdiri di atas nilai-nilai yang mengutamakan kerja keras, jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pembaharuan dan pembangunan.”tanya Iqbal Piyeung.

Menurut Iqbal Piyeung ,Ketua Golkar Aceh harus memikirkan kondisi internal agar menjadi partai yang solid, bukan justru membelah kader-kader yang tidak sepaham dan tidak mengutamakan musyawarah dalam setiap keputusan partai.

“Kita menginginkan Golkar kembali kepada khittahnya sebagai partai yang solid dan berwatak kesetiakawanan, jadi jangan one man show, karena Golkar itu bukan milik ketua., dbelajar dong dengan Ketua Golkar Aceh periode-periode sebelumnya, seluruh keputusan dilakukan melalui musyawarah, mengundang pengurus harian dan Dewan Pertimbangan.”timpal Iqbal. 

Sebab itu, pengurus Golkar Aceh harus belajar dengan kondisi ril politik Aceh saat ini pasca Pemilu.

“Saya pikir pada Pemilu kemarin menjadi iktibar untuk seluruh pengurus DPD I Partai Golkar Aceh, lihat saja; dulu kita menjadi pemenang kedua di DPRA dengan memegang Wakil Ketua I, sekarang merosot ke posisi ketiga, meskipun kursi masih sama, tetapi bargainning kita dalam pemerintahan jauh berbeda dari periode di bawah tahun 2015.”ungkap Iqbal Piyeung.

Jadi, ungkap Iqbal apa yang disampaikaan pihaknya semata-mata untuk kebaikan Partai.

“Kami percaya Bapak AH Ketum Kami orang yang baik dan memiliki integritas yang tinggi, dan sosok seperti beliau seharusnya mapu diteladani oleh kepemimpinan Golkar Aceh, sesungguhnya, saran Kami adalah penegasan bahwa untuk kebaikan Partai Golkar.”kata Iqbal Piyeung.


Musda Golkar Aceh Terlalu Dipaksakan

Iqbal Piyeung dari awal sudah menduga pasca Musda Golkar Aceh yang di gelar pada Sabtu 29 Agustus 2020 tersebut bakalan timbul gejolak dalam internal.

“Musda yang menghantarkan TM Nurlif menjadi Ketua Golkar untuk periode kedua secara aklamasi terlalu dipaksakan, Kami membaca ada desain untuk memilih caloin tertentu, maka proses yang tidak baik akan timbul gejolak dikemudian hari.”duga Iqbal Piyeung.

Saat dikonfirmasi oleh media online dialeksis.com, Iqbal Piyeung mengatakan, pada saat diselenggarakan Musda Golkar Aceh dalam posisi netral dan tidak menjadi timses calon Ketua Golkar Aceh manapun.

“Saya netral, tidak mendukung Pak Nurlif dan tidak mendukung Bang Husin Banta, Kami melihat Musda kemarin tidak untuk memikirkan nasib partai tapi karena nafsu pribadi.”kata Iqbal Piyeung.

Menurut Iqbal Piyeung, kondisi politik Aceh berbeda denga daerah lain, sosok Ketua Golkar Aceh yang tepat adalah mereka-mereka yang memiliki kualitas keimanan dan kualitas sosial yang baik.

“Ketua partai di Aceh seyogyanya mampu memberikan keteladanan, memiliki tingkat spritual dan sosial yang baik.”kata Iqbal Piyeung.

Iqbal Piyeung mengaku harus menanggung malu dengan kondisi Golkar Aceh hari ini yang tidak lagi disegani oleh pihak-pihak yang selama ini memiliki relasi dengan kader-kader Golkar.

“Saya malu mendengarnya ketika teman-teman di Ormas yang selama ini intens dengan Golkar tiba-tiba mengeluarkan keputusan untuk tidak mendukung kegiatan apapun Ketua Golkar TM Nurlif, ini tamparan untuk Golkar Aceh”imbuhya.

Iqbal Piyeung berencana akan melaporkan konflik Ketua Golkar Aceh dengan kader ini kepada DPP Partai Golkar.

“Kami akan menyampaikann kepada Wantim Partai Golkar Aceh dan selanjutnya akan melaporkan secara resmi ke DPP Partai Golkar, ini jalan terakhir untuk menyelamatkan Partai Golkar Aceh.” tutup Iqbal Piyeung.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda