Irwandi Yusuf: Siapa Bilang Mualem Tidak Sekolah?
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.OCM | Banda Aceh - Irwandi Yusuf, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nanggroe Aceh (PNA), ingin memberikan klarifikasi tuduhan Bustami terhadap Mualem dan pendukung bahwa mereka tidak sekolah. Irwandi memberikan kebenarannya, bahwa Mualem sekolah di luar Negeri.
"Saya merasa perlu meluruskan tuduhan yang tidak berdasar yang selama ini menyudutkan Muzakir Manaf, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mualem, terkait masalah pendidikan dan kualifikasinya. Dalam beberapa video yang beredar, saya mendengar tuduhan yang mengatakan bahwa Mualem tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai atau tidak cukup berpendidikan," ucap mantan Gubernur Aceh itu dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).
Pernyataan semacam ini, kata Irwandi, adalah salah besar dan perlu diluruskan. Muzakir Manaf, sebagai figur yang dikenal luas di Aceh, merupakan anak Aceh yang telah melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan dalam hidupnya.
"Beliau adalah Mualem yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar gelar kosong. Mualem adalah sosok yang dididik langsung oleh Presiden Libya, Muammar Gaddafi, dan belajar banyak ilmu militer di luar negeri, khususnya di Libya, yang terkenal dengan sekolah-sekolah militer yang ketat dan berstandar tinggi," jelasnya.
Irwandi juga menyebutkan, Mualem hanya ada satu di Indonesia, dia berpangkat empat bintang, yang menandakan pengalaman dan kemampuan militer yang luar biasa. Tidak hanya itu, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) juga memiliki sekolah militer, dan banyak prajurit serta pemimpin GAM, termasuk Mualem, yang dilatih di Tripoli, Libya.
"Mualem sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang setara dengan pendidikan formal militer terbaik yang ada," ucapnya.
Sebelum berangkat ke Libya, Mualem pernah kuliah di Fakultas Hukum USK selama tiga semester. Lalu dia berangkat ke Libya sebagai angkatan pertama dari GAM
"Saya sendiri juga mengakui bahwa kami semua memperoleh pendidikan yang sangat berharga, baik itu pendidikan militer maupun sipil, di luar negeri dan dalam berbagai disiplin ilmu," ungkap Irwandi.
“Saya seorang dosen, dan sudah mendapat lisensi sebagai pilot pesawat, sangat memahami bahwa pendidikan tidak hanya diukur dari formalitas di kampus atau sekolah. Pendidikan adalah proses yang terus menerus, dan saya percaya bahwa pendidikan yang lebih penting adalah pendidikan tentang adab dan pengalaman hidup yang membentuk karakter dan kemampuan seseorang," tambah Irwandi.
Apalagi calon wakil gubernur Aceh, Fadhlullah yang merupakan alumni dayah dan telah mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi. Dia tidak hanya memiliki pendidikan yang cukup untuk memimpin Aceh, tetapi juga memiliki pengetahuan praktis yang luas tentang pemerintahan, persabahan, dan pengalaman sebagai anggota DPR RI selama dua periode.
“Banyak kalangan akademik di Aceh yang memberikan dukungan penuh kepada Mualem dan Dek Fadh karena mereka memahami kualitas dan kapasitas kepemimpinan yang dimiliki pasangan ini," jelasnya.
Irwandi menegaskan bahwa tuduhan yang menyebutkan Mualem- Dek Fadh serta para pendukung tidak berpendidikan merupakan bentuk fitnah yang tidak bertanggung jawab. Dirinya mengingatkan semua pihak bahwa pendidikan bukanlah sekedar soal gelar formal, tetapi bagaimana seseorang mempergunakan ilmu dan pengetahuannya untuk umat.
"Dengan ini, saya memberikan dukungan penuh kepada pasangan Muzakir Manaf-Fadhlullah sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Aceh pada Pilkada 2024. Mereka adalah pasangan yang tepat untuk memimpin Aceh ke depan, dengan pengalaman, kapabilitas, dan dedikasi yang telah terbukti selama ini. Saya yakin bahwa dengan Mualem sebagai gubernur, Aceh akan mendapatkan kepemimpinan yang tegas, bijaksana, dan berpihak kepada kepentingan rakyat Aceh," pungkasnya.
Irwandi menegaskan PNA dan berbagai elemen masyarakat Aceh siap bekerja sama untuk memenangkan pasangan Mualem-Dek Fadh dan membawa Aceh menuju masa depan yang lebih baik.[*]
- Mualem-Dek Fadh, Pasangan Pemimpin Ideal untuk Wujudkan Perdamaian dan Kemajuan Aceh
- Paslon 02 Terima Naskah Kebijakan Koalisi Aspirasi sebagai Komitmen untuk Aceh Berkelanjutan
- Jubir Paslon Mualem-Dek Fad Tanggapi Pembatalan Debat Ketiga: Kita Semua Dirugikan
- Nasrul Sufi Penggagas Referendum dan Aktivis 98, Kumpulkan 100 Pimpinan Dayah di Pidie