DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bank Indonesia Syariah (BSI) di Aceh telah meningkatkan statusnya menjadi bank operasional 1 sejak November 2022. 

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya BSI Aceh untuk terus berkembang dan memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat.

“Keuntungan peningkatan status bank operasional 1 seluruh projek APBN bisa melalui BSI,” kata Regional Chief Executive Officer (RCEO) BSI Aceh, Wisnu Sunandar kepada DIALEKSIS.COM, Rabu (22/3/2023).

Dengan status bank operasional 1, BSI Aceh dapat menjadi mitra kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) di daerah untuk menyalurkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pengeluaran non-gaji bulanan, termasuk kekurangan gaji dan gaji susulan, serta uang persediaan. 

Selain itu, kata Wisnu Sunanda, status bank operasional 1 juga memberikan akses bagi seluruh proyek APBN untuk melewati BSI.

lebih lanjut Wisnu Sunanda mengatakan, peningkatan status BSI ini menunjukkan bahwa BSI telah memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai regulator. Dengan demikian, BSI dapat mengembangkan bisnisnya dan memperluas layanannya kepada masyarakat.

Para pengusaha dan perusahaan dapat memanfaatkan layanan BSI sebagai nasabah, termasuk layanan simpan pinjam, tabungan, pembiayaan, dan produk-produk perbankan syariah lainnya. Sebagai bank syariah yang mengutamakan prinsip keadilan dan kesejahteraan masyarakat, BSI berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah dan masyarakat.

BSI Aceh menyambut baik peningkatan status ini dan akan terus meningkatkan kinerjanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Aceh dan Indonesia secara keseluruhan. 

Dalam menjalankan kegiatannya, BSI akan tetap mengedepankan prinsip-prinsip syariah dan memperkuat sinergi dengan lembaga keuangan syariah lainnya untuk memperkuat sektor keuangan syariah di Indonesia.