Rabu, 23 April 2025
Beranda / Berita / Aceh / Jelang Keberangkatan Haji: Jemaah Aceh Diingatkan Jangan Bawa Barang Mewah dan Barang Dilarang

Jelang Keberangkatan Haji: Jemaah Aceh Diingatkan Jangan Bawa Barang Mewah dan Barang Dilarang

Selasa, 22 April 2025 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Ilustrasi jemaah haji asal Aceh Utara. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang keberangkatan Kloter pertama jemaah haji asal Aceh pada 18 Mei 2025, Kementerian Agama (Kemenag) Aceh mengingatkan calon “tamu Allah” untuk tidak membawa barang mewah atau barang terlarang guna menghindari risiko kehilangan, penyitaan, atau gangguan selama perjalanan ibadah. Pesan ini disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari, dalam rapat koordinasi persiapan haji di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Selasa (22/4/2025).

Azhari menegaskan, selain barang terlarang seperti obat tanpa resep, benda tajam, atau cairan berlebih, jemaah juga diminta menghindari membawa perhiasan berlebihan, elektronik mahal, atau tas branded yang berisiko memicu tindak kriminal. 

“Barang mewah tidak hanya membebani perjalanan, tetapi juga bisa mengalihkan konsentrasi ibadah. Fokuslah pada kebutuhan pokok dan kelengkapan ibadah,” tegasnya.

Pemeriksaan ketat akan dilakukan di asrama haji sebelum keberangkatan untuk memastikan kepatuhan. Petugas akan mengecek ulang barang bawaan sesuai daftar yang telah diinformasikan sebelumnya, termasuk batasan berat koper (30 kg untuk koper besar dan 7 kg untuk tas kecil). 

“Kami ingin semua lolos X-Ray di bandara tanpa kendala. Jangan sampai ada barang yang disita karena melanggar aturan,” tambah Azhari.

Selama pelatihan manasik di daerah, para pemateri telah mengingatkan jemaah agar memprioritaskan kesederhanaan. Jemaah dibekali empat tas resmi haji (koper besar, tas kecil, tas serbaguna, dan tas dada) yang dirancang untuk memuat kebutuhan dasar selama di Tanah Suci. 

“Tas ini sudah disesuaikan dengan standar Saudi. Jangan ditambah dengan barang tidak perlu,” ujar Azhari.

Ia juga mengingatkan agar jemaah tidak membawa makanan atau minuman berlebihan, mengingat fasilitas catering di asrama dan Arab Saudi telah disiapkan sesuai protokol kesehatan. 

“Bawa obat pribadi secukupnya dengan resep dokter. Untuk kebutuhan lain, petugas kesehatan kami akan siaga,” jelasnya.

Dari total 4.378 jemaah, sekitar 20% merupakan lansia yang mendapatkan perhatian khusus. Asrama haji telah menyiapkan kamar lantai satu dengan akses kursi roda dan pendampingan ekstra. 

“Mereka tidak perlu antre lama. Begitu turun dari bus, langsung kami antar ke kamar. Barang bawaan juga akan dibantu petugas,” kata Azhari.

Jadwal masuk asrama kloter pertama dimulai pada 17 Mei 2025, dengan sistem rotasi ketat mengingat kapasitas asrama hanya mampu menampung satu kloter. Setelah kloter pertama berangkat ke Bandara Sultan Iskandar Muda pukul 05.00 WIB, kloter berikutnya akan langsung masuk ke asrama.

“Ini untuk menghindari kepadatan dan memastikan layanan maksimal,” ujarnya.

Kemenag Aceh telah berkoordinasi dengan Garuda Indonesia untuk mengatur jadwal penerbangan dan distribusi logistik. Maskapai akan menyiapkan penerbangan langsung dari Banda Aceh ke Jeddah dengan interval waktu yang ketat. 

“Kami harap tidak ada delay. Semua dijadwalkan presisi agar ibadah jemaah tidak terganggu,” tutup Azhari.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar