Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Ir Mohd. Tanwier, MM. [Foto: Dialeksis/Alfatur Rizky]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) kebutuhan bahan pokok di Aceh diperkirakan akan meningkat secara drastis.

Walaupun demikian, di Aceh perayaan Nataru tidak dirayakan seperti di daerah lain, dan minoritas saja yang merayakan. 

Kadisperindag Aceh, Ir Mohd. Tanwier, MM mengatakan, secara daerah, Aceh memang tidak menjalankan Nataru, namun kebutuhan pasokan sembako memang berasal dari yang daerah yang menjalankan Nataru.

“Kita khawatirkan pasokan kebutuhan kita justru kurang, dan dikhawatirkan akan terjadinya inflasi,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Selasa (20/12/2022). 

Lanjutnya, untuk saat ini antisipasi yang dilakukan adalah menggelar Pasar Murah, Operasi Pasar, dan Operasi Pasar Beras.

“Untuk saat ini, operasi pasar beras sedang kita stop terlebih dahulu, dikarenakan akan berakhir tahun anggaran. Dalam minggu ini, kita akan melakukan Pasar Murah di 23 Kabupaten/Kota, dan Operasi Pasar di 90 titik yang saat ini sedang kita atur titiknya,” ungkapnya. 

“Intinya, Kabupaten/Kota yang terukur inflasinya. Harapan saya sebenarnya Rabu ini harus sudah bisa jalan,” sambungnya.

Dia menargetkan, di bulan 1 (Januari 2023) akan membuka pasar murah. “Harapan saya di minggu kedua pasar murah sudah digelar kembali,” pungkasnya. [ftr/bna]