DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 393 jemaah calon haji asal Banda Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Aceh akan mulai memasuki Asrama Haji di Banda Aceh pada Sabtu (17/5/2025) pukul 08.00 WIB.
Jumlah ini termasuk enam petugas, masing-masing tiga dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan tiga dari Petugas Haji Daerah (PHD).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh, Drs. H. Azhari, mengatakan seluruh layanan akan berjalan dalam sistem one stop service di kompleks asrama.
“Begitu jemaah tiba, langsung diberikan layanan terpadu, mulai dari sarapan pagi, penyerahan dokumen, pelepasan, hingga penginapan. Semuanya di satu lokasi,” ujar Azhari dalam konferensi pers di Aula Asrama Haji Banda Aceh, Jumat (16/5/2025).
Karena Gedung Misfalah sedang dalam proses pembangunan, ruang makan jemaah dipindahkan ke area penginapan.
Setibanya di asrama, jemaah akan diarahkan ke Aula Arafah untuk menyerahkan koper bagasi dan koper kabin, sekaligus pelabelan. Kemudian, mereka diarahkan ke Aula Jeddah untuk duduk sesuai nomor urut, menerima pengarahan dan informasi teknis.
Di aula yang sama, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis, dengan prioritas untuk jemaah lanjut usia dan berisiko tinggi (risti). Setelah itu, jemaah akan menerima berbagai dokumen dan perlengkapan seperti SPMA, akomodasi, gelang identitas, boarding pass, uang saku (riyāl), paspor, dan Kartu Baitul Asyi.
Usai salat dan makan siang, akan dilangsungkan seremoni pelepasan resmi jemaah yang dijadwalkan dihadiri oleh Gubernur atau Wakil Gubernur Aceh.
“Pada malam harinya, akan dilanjutkan dengan pemantapan manasik, bimbingan kesehatan dan keselamatan, serta pengarahan kepada ketua regu dan ketua rombongan,” kata Azhari.
Setelah salat dan makan malam, jemaah diminta untuk beristirahat. Pukul 02.00 WIB dini hari, Minggu (18/5), jemaah mulai diberangkatkan ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) dengan sistem x-ray dari Aula Jeddah. Salat Subuh dilakukan di dalam bus sebelum pesawat take off pukul 07.25 WIB.
“Seluruh bus yang membawa jemaah ke bandara telah dilengkapi toilet untuk kenyamanan jemaah,” tambah Azhari.
Azhari juga mengingatkan bahwa akses kendaraan ke dalam kompleks asrama dibatasi karena keterbatasan ruang. Setiap panitia yang bertugas wajib mengenakan rompi atau badge resmi sebagai identitas.