kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kadin Aceh: Roadmap Revitalisasi Vokasi Disesuaikan Potensi Daerah

Kadin Aceh: Roadmap Revitalisasi Vokasi Disesuaikan Potensi Daerah

Selasa, 31 Oktober 2023 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Biyu

Wakil Ketua Umum Kadin Aceh Bidang Vokasi dan Sertifikasi T. Jailani Yacob, SE menekankan Kadin Aceh siap meneruskan program Kadin Indonesia terkait revitalisasi vokasi. [Foto: dok. pribadi untuk Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Kadin Aceh sangat sepakat dan siap meneruskan program Kadin Indonesia terkait revitalisasi vokasi yang lahir dari kerja sama dengan delapan Kementerian pada tingkat daerah sampai ke Kabupaten/Kota. 

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Aceh Bidang Vokasi dan Sertifikasi T Jailani Yacob SE kepada Dialeksis.com, Selasa (31/10/2023).

Dia menerangkan, hal ini sesuai dengan amanah Perpres 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, yang menyebutkan bahwa sasaran revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi diarahkan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, produktif, berdaya saing sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri (DUDI) dan juga untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru.

"Menariknya, karena program revitalisasi vokasi ini mengusung konsep penyelarasan antara penyuplai tenaga kerja dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), artinya ini berdasarkan pada kebutuhan (demand driven), sehingga proses pendidikan/pelatihan nanti akan menghasilkan alumni-alumni yang siap kerja," beber Joy, sapaan karibnya.

Joy menekankan bahwa program ini tentunya menjadi solusi permasalahan ketenagakerjaan, baik di daerah maupun nasional. 

Selain itu, katanya, Kadin perlu mengukur dan memetakan daya serap DUDI, karena kualifikasi industri didominasi oleh UMKM sampai dengan kurang lebih 96 %, sedangkan industri besar hanya berkisar 4 % saja. 

"Upaya lain yang juga sangat tepat dilakukan Kadin adalah roadmap revitalisasi vokasi ini disesuaikan dengan potensi daerah, misalnya Aceh potensi utamanya adalah sektor pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, pariwisata dan juga pertambangan serta migas, maka program revitalisasi pendidikan/pelatihan vokasi di Aceh juga mengacu kepada potensi-potensi ini. Sehingga tidak ada lagi terdapat yang namanya missing-link," terangnya.

Dirinya menegaskan, Kadin Aceh sangat mendukung dan antusias menindak lanjuti program revitalisasi vokasi ini yaitu bersama-sama dengan perangkat daerah membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) melalui koordinasi aktif dengan stakeholder terkait, dalam hal ini Dinas pendidikan, Dinas Mobilitas Penduduk Tenaga Kerja, Transmigrasi, Bappeda Aceh, Setda Aceh dan lembaga-lembaga mitra lainnya seperti BUMN, BUMD dan juga Asosiasi-asosiasi yang ada di Aceh. 

"Saat ini TKDV Aceh sudah terbentuk dan sedang menunggu waktu untuk pelantikan dan sekaligus sosialisasi," sebutnya.

Apa itu Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV)?

TKDV berperan untuk menyusun strategi daerah atau peta jalan (roadmap) revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi (PVPV). Dalam penyusunan strategi nanti juga akan berbasis kepada potensi daerah. 

Dalam hal penyesuaian dengan potensi daerah, Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Vokasi telah membentuk Tim Konsorsium Politeknik untuk melakukan riset.

Maksud dan tujuan riset untuk mengumpulkan data lapangan, mengkaji dan menganalisa potensi daerah kemudian memetakannya. Luaran/out-put nya nanti akan menjadi baseline data Untuk penyusunan strategi daerah vokasi.

Untuk Aceh sendiri, Tim konsorsium dipimpin oleh Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) yang beranggotakan beberapa Politeknik lainnya dan juga Akademi.

Joy menyebutkan program penguatan SDM yang selaras dengan kebutuhan pasar ketenagakerjaa (link & match) sekarang ini menjadi penting dan sangat diharapkan mampu mengurangi masalah pengangguran. Karena itu, stressing pointnya ada pada peran dan sinergitas stakeholder untuk memberikan kontribusi dan komitmennya. 

"Kadin sebagai wadah asosiasi, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), berperan untuk terus mendukung terwujudnya kemitraan yang efektif melalui koordinasi antara lembaga pendidikan vokasi dan juga lembaga pelatihan vokasi, baik dengan asosiasi maupun entitas usaha dan industri," ucapnya.

Dirinya juga menerangkan, KADIN Indonesia bersama asosiasi-asosiasi ditingkat nasional dan Kementerian Ketenagakerjaan akan menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI), sebagai rujukan perumusan kurikulum revitalisasi vokasi.

"Kebersamaan, kemitraan lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) menjadi kunci untuk menciptakan SDM yang berkualitas, unggul, produktif dan berdaya saing, dan juga untuk menghadirkan wirausaha-wirausaha baru," pungkas Wakil Ketua Umum Kadin Aceh itu. [BY]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda