Selasa, 30 September 2025
Beranda / Berita / Aceh / Kadis PUPR Aceh Bungkam Saat Ditanyai Kondisi Jalan Simpang KKA Kian Memprihatinkan

Kadis PUPR Aceh Bungkam Saat Ditanyai Kondisi Jalan Simpang KKA Kian Memprihatinkan

Senin, 29 September 2025 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Ir. Mawardi bungkam saat ditanyai kondisi jalan Simpang KKA yang menghubungkan Aceh Utara menuju dataran tinggi Gayo melintasi Bener Meriah hingga Aceh Tengah kian memprihatinkan. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kondisi jalan Simpang KKA yang menghubungkan Aceh Utara menuju dataran tinggi Gayo melintasi Bener Meriah hingga Aceh Tengah kian memprihatinkan. 

Di tengah keresahan masyarakat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Ir. Mawardi, memilih bungkam ketika ditanya wartawan mengenai langkah konkret pemerintah dalam memperbaiki jalan provinsi vital tersebut.

Pagi itu, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 08.00 WIB, pewarta Dialeksis.com mengirimkan pesan resmi melalui WhatsApp kepada Mawardi, memperkenalkan diri sekaligus meminta tanggapan terkait kondisi Jalan KKA. 

Pertanyaan yang diajukan bukan sembarangan, melainkan menyangkut sorotan publik yang semakin keras, Apa tanggapan Dinas PUPR Aceh terhadap kritik masyarakat, khususnya dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Bener Meriah, yang menilai pemerintah abai memperbaiki Jalan KKA?

Apa kendala utama sehingga jalan rusak parah itu tak kunjung mendapat perbaikan signifikan?, Sejauh mana koordinasi PUPR Aceh dengan pemerintah kabupaten terkait, Kapan rencana konkret perbaikan akan dimulai, dan berapa estimasi anggarannya?, Apakah ada program jangka panjang menjaga keberlanjutan dan keselamatan infrastruktur jalur strategis seperti Jalan KKA?.

Namun, pesan itu tak berbalas. Sejumlah link berita terkait kerusakan jalan yang dikirimkan pun tak digubris. Sekitar satu setengah jam kemudian, pada pukul 09.28 WIB, wartawan kembali mencoba menghubungi Mawardi melalui panggilan WhatsApp. Hasilnya sama, tak ada jawaban.

Sikap bungkam Kadis PUPR Aceh menambah daftar panjang kekecewaan publik. Pasalnya, kondisi Jalan KKA sudah lama menjadi momok bagi warga dan pengguna jalan.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan YARA Bener Meriah, Muhammad Dahlan, tak bisa menyembunyikan kekesalannya. Ia menilai pemerintah terkesan tutup mata terhadap kondisi infrastruktur yang sudah bertahun-tahun rusak.

“Jalan ini sudah bertahun-tahun rusak parah. Banyak yang amblas, berlubang, dan sangat berbahaya bagi pengendara. Aceh katanya kaya raya, setiap tahun dapat dana Otsus, tapi jalan provinsi saja masih rusak payah,” tegas Dahlan kepada Dialeksis.com.

Menurutnya, Jalan KKA bukan sekadar jalur penghubung biasa. Jalan ini merupakan urat nadi ekonomi, terutama dalam distribusi hasil pertanian seperti kopi dan sayur-mayur dari dataran tinggi Gayo menuju daerah lain. Selain itu, jalur tersebut juga menjadi akses utama wisatawan yang berkunjung ke Bener Meriah maupun Aceh Tengah.

Namun kondisi jalan yang penuh lubang, sempit, dan rawan longsor membuat perjalanan berisiko tinggi. “Banyak badan jalan yang amblas. Tidak ada rambu peringatan. Ini jelas mengancam keselamatan pengguna jalan,” ujar Dahlan.

YARA mendesak Pemerintah Aceh dan tiga kepala daerah yaitu Bupati Aceh Utara, Bupati Bener Meriah, dan Bupati Aceh Tengah segera duduk bersama mencari solusi.

"Jangan hanya saling lempar tanggung jawab. Jalan ini salah satunya wajah Aceh di mata wisatawan. Kalau dibiarkan, rakyat yang akan menanggung akibatnya,” tambahnya.

Ia juga meminta agar perbaikan dilakukan menyeluruh, bukan sekadar tambal-sulam. Pelebaran jalan di kawasan rawan longsor serta pemasangan rambu-rambu keselamatan dianggap mendesak.

“Kerusakan Jalan KKA sudah terlalu lama dibiarkan. Saatnya pemerintah menunjukkan kepedulian nyata, bukan hanya janji,” kata Dahlan.

Keresahan masyarakat semakin beralasan setelah insiden yang terjadi Sabtu malam (27/9/2025). Sebuah angkutan umum jenis Hiace terjun ke jurang di kawasan Jembatan Besi Gunung Salak, Kecamatan Nisam, Aceh Utara, sekitar pukul 22.30 WIB.

Beruntung, tak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun kendaraan mengalami kerusakan parah. Menurut informasi yang dihimpun, Hiace tersebut gagal menanjak akibat jalan licin usai diguyur hujan, ditambah kondisi jalan yang rusak. Kendaraan pun tergelincir dan akhirnya terperosok ke jurang di sisi jalan.

Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa kerusakan Jalan KKA bukan sekadar isu kenyamanan, melainkan persoalan keselamatan jiwa.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
bpka - maulid