Senin, 11 Agustus 2025
Beranda / Berita / Aceh / Kadisdik Aceh Kunjungi Gayo Lues: Tekankan Disiplin, Integritas, dan Inspirasi dari Swiss

Kadisdik Aceh Kunjungi Gayo Lues: Tekankan Disiplin, Integritas, dan Inspirasi dari Swiss

Senin, 11 Agustus 2025 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., memulai kunjungan kerjanya di kabbupaten Gayo Lues dengan menjadi Pembina Upacara di SMA Negeri Seribu Bukit, Senin (11/8/2025). [Foto: Humas Disdik Aceh]


DIALEKSIS.COM | Blangkejeren - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A, memulai kunjungan kerjanya ke Kabupaten Gayo Lues dengan menjadi Pembina Upacara di SMA Negeri Seribu Bukit, sebuah sekolah berasrama yang terletak di dataran tinggi Aceh pada Senin (11/8/2025).

 Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Gayo Lues, tenaga ahli Dinas Pendidikan Aceh, tim yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), serta para pengawas dan kepala sekolah dari wilayah sekitar. 

Dalam sambutannya di hadapan ratusan siswa dan dewan guru, Marthunis mengungkapkan kebahagiaannya bisa hadir langsung di tengah-tengah pelajar Gayo Lues. Ia menyampaikan kekagumannya atas keindahan alam daerah tersebut, serta semangat para siswa dalam menempuh pendidikan.

Lebih dari sekadar arahan seremonial, Kadisdik menyampaikan pesan inspiratif yang mengangkat kisah kesuksesan negara Swiss. Ia menceritakan bagaimana Swiss, meski secara geografis terletak di tengah pegunungan dan tidak memiliki kekayaan alam melimpah, mampu menjadi salah satu negara paling maju dan inovatif di dunia. 

Menurutnya, ada pelajaran besar yang bisa dipetik oleh generasi muda Aceh dari karakter bangsa Swiss.

Ia menjelaskan bahwa kemajuan Swiss tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan dibangun di atas budaya disiplin yang tinggi, kemampuan menjaga kepercayaan, dan komitmen terhadap kualitas. Tiga nilai utama itu, tegas Marthunis, dapat pula diadopsi oleh siswa Aceh jika ingin mencapai kesuksesan dalam pendidikan maupun kehidupan secara umum.

"Jam tangan terbaik berasal dari Swiss karena mereka sangat disiplin terhadap waktu. Dunia mempercayakan simpanan keuangan kepada bank-bank Swiss karena mereka menjaga amanah dengan baik. Dan produk Swiss dikenal mahal karena kualitasnya yang premium," ujar Marthunis.

Lebih lanjut, ia mengaitkan nilai-nilai tersebut dengan ajaran dalam Al-Qur’an. Menurutnya, umat terbaik adalah mereka yang konsisten dalam melakukan kebaikan, mencegah kemungkaran, dan beriman kepada Allah SWT. Ia mengajak para siswa untuk menerapkan nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar.

Dalam konteks pendidikan berasrama seperti di SMAN Seribu Bukit, Marthunis menekankan pentingnya membangun karakter melalui kebiasaan-kebiasaan positif yang dibentuk secara konsisten. Ia menyebut bahwa kehidupan berasrama memberi peluang emas untuk menanamkan kedisiplinan, semangat belajar, kepedulian sosial, serta gaya hidup sehat dan teratur.

Marthunis juga menyinggung pentingnya percaya diri. Ia menekankan bahwa siswa dari Gayo Lues tidak perlu minder dibandingkan dengan siswa dari Banda Aceh, Lhokseumawe, atau daerah pesisir lainnya.

"Kalian bisa menjadi yang terbaik, sama seperti Swiss yang berada di tengah pegunungan, tapi mampu bersaing di tingkat dunia. Semua itu bermula dari pola pikir yang positif dan pembiasaan yang baik," tuturnya dengan semangat.

Usai upacara, Kepala Dinas Pendidikan Aceh melanjutkan kegiatan dengan menggelar pertemuan bersama dewan guru dan pengawas sekolah di SMAN Seribu Bukit, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan dan diskusi bersama dewan guru di SMK Negeri Balangkejeren, SMAN 1 Balangkejeran dan SLB Pembina Blangkejeren. 

Dalam ketiga pertemuan tersebut, Marthunis membahas berbagai isu strategis terkait penguatan mutu pendidikan, pengelolaan sekolah berasrama, serta peran sentral guru dalam membentuk karakter dan etos kerja siswa.

"Secara khusus Ia berpesan kepada seluruh dewan guru untuk terus berkomitmen meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan kerja masing-masing, serta menjadi teladan dalam disiplin, integritas, dan semangat perubahan. Menurutnya, kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum, tetapi sangat ditentukan oleh kualitas guru sebagai ujung tombak transformasi di sekolah," ujar Marthunis.

Kunjungan ini menjadi momen penting bagi sekolah-sekolah yang dikunjungi, sekaligus menjadi momentum strategis bagi seluruh jajaran pendidikan di Gayo Lues untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun pendidikan yang berkualitas, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat regional, nasional, bahkan global. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI