kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kasus Stunting di Gayo Lues Turun Sebesar 15 Persen

Kasus Stunting di Gayo Lues Turun Sebesar 15 Persen

Rabu, 12 Juni 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Rapat koordinasi satgas percepatan penurunan stunting pada 12 rovinsi prioritas, di Aula Hotel Nusa Indah, Rabu (12/06/2024). [Foto: Prokopim GL]


DIALEKSIS.COM | Blangkejeren - Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2024 kasus stunting di Gayo Lues mengalami penurunan sebesar 15 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Edi Munawar, ST, Msi ketika memberikan sambutan dalam fasilitasi dan rapat koordinasi satgas percepatan penurunan stunting pada 12 Provinsi prioritas, di Aula Hotel Nusa Indah, Rabu (12/06/2024).

"Penurunan yang dicapai oleh Kabupaten Gayo Lues merupakan penurunan tertinggi di Provinsi Aceh, dan ini juga sesuai dengan target provinsi yaitu 19 persen," ujarnya.

Namun demikian, ia meminta untuk tidak lengah, agar target dan capaian yang dilakukan bisa mencapai target nasional yaitu 14 persen.

"Semoga Kabupaten Gayo Lues bisa mencapai target nasional, dan melalui kegiatan ini kita bisa saling bersinergi," harapnya

Selain itu, Pj Bupati Gayo Lues diwakili Plt Kepala Bappeda Amrin, ST, MM mengatakan, salah satu kegiatan prioritas di Kabupaten Gayo Lues yaitu upaya pemerintah menciptakan kolaborasi dalam percepatann penurunan stunting, dengan fokus menzerokan stunting.

"Kita harus mampu menyediakan data beresiko stunting, juga melakukan pendampingan terhadap sasaran beresiko stunting melalui kolaborasi dan aksi kita bersama," tambahnya.

Lanjutnya, dalam upaya percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten, mungkin dinas yang memiliki program terkait stunting sudah mengupayakan pelaksanaan dan realisasi kegiatan maupun anggaran.

"Akan tetapi tidak terlapokan sehingga kita nampak tidak melakukan kolaborasi bersama. Saya minta agar laporan dari satuan kerja yang berkaitan dengan stunting, mulai dari Kabupaten, Kecamatan hingga Desa dapat disampaikan. Sehingga realisasi aksi dan kerja kita ada hasilnya," ucapnya.

Ia juga mempersilahkan dinas masing-masing dapat melaporkan dan mengisi aksi web bangda sesuai dari instruksi Koordinator Kabupaten yaitu Bappeda.

Kadis P3AP2KB Sartika Mayasari, SSTP, MA mengatakan, upaya yang dilakukan guna menurunkan prevalensi stunting ialah melakukan peningkatan edukasi dan sosialisasi pemahaman masyarakat terkait promosi kesehatan tentang GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Kita juga memperluas peran kerjasama pemangku lintas sektor dalam perubahan perilaku terkait stunting," tuturnya

Ada juga beberapa inovasi yang dilakukan seperti, Nentong Sudere kegiatan yang diusung Dandim 0113/GL sebelumnya, inovasi Gere Mesing di Kecamatan Kutapanjang, bimbingan pernikahan, dan lainnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda