kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kembangkan Ekosistem Atsiri, OJK dan ILO Kunjungi ARC-USK

Kembangkan Ekosistem Atsiri, OJK dan ILO Kunjungi ARC-USK

Jum`at, 11 Agustus 2023 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Rombongan OJK, ILO dan BPRS didampingi Kepala Perwakilan Bea Cukai Aceh Safuadi, diterima oleh Direktur Bisnis dan Dana Lestari/Kepala ARC USK Syaifullah Muhammad ditampingi Wakil Kepala ARC Indra, Sekretaris ARC Elly Sufriadi dan sejumlah pengurus ARC lainnya, Jumat (11/8/2023). [Foto: dok. ARC-USK]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Menindaklanjuti Focus Group Discussion (FGD) tentang pengembangan ekosistem industri atsiri Aceh yang berlangsung Kamis (10/8/2023) di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, OJK bersama International Labour Organization (ILO) Kantor Perwakilan Jakarta serta sejumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 21 orang dari seluruh Aceh, mengunjungi Atsiri Research Center-Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (ARC-PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala di Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) Darussalam Banda Aceh, Jumat (11/8/2023).

Rombongan OJK, ILO dan BPRS didampingi Kepala Perwakilan Bea Cukai Aceh Safuadi, diterima oleh Direktur Bisnis dan Dana Lestari/Kepala ARC USK Syaifullah Muhammad ditampingi Wakil Kepala ARC Indra, Sekretaris ARC Elly Sufriadi dan sejumlah pengurus ARC lainnya. 

Dalam kunjungan tersebut rombongan mendapatkan penjelasan rinci tentang sejarah, visi, misi serta rencana strategis ARC-USK dalam inovasi pengembangan industri atsiri Aceh terutama atsiri nilam. Syaifullah, Indra dan Elly secara bergantian menjelaskan berbagai program yang telah dijalankan ARC dalam 7 tahun terakhir. 

Menurut Syaifullah, ekosistem baru industri nilam Aceh telah terbentuk, seiring berhasil dikembangkannya teknologi purifikasi secara molecular distillation and fractionation oleh ARC yang memungkinkan diproduksinya hi-grade patchouli untuk pengembangan berbagai produk turunan berbasis atsiri khususnya nilam. Selanjutnya transfer teknologi melalui pelatihan secara berkesinambungan telah berhasil melahirkan berbagai start up bisnis baru berbasis atsiri di Aceh yang menyebabkan daya serap minyak nilam lokal untuk produk turunan meningkat pesat. 

“Dengan SDM 57 orang professor, doktor, master dalam berbagai disiplin ilmu yang ada di ARC telah memungkinkan harmonisasi iptek hingga berdampak pada inovasi yang bernilai ekonomi tinggi. Riset ARC dalam 7 tahun terakhir telah menghasilkan lebih 20 HAKI produk inovasi yang berlanjut pada komersialisasi,” jelas Syaifullah.

“Zaman telah berubah. Inilah era baru industri nilam khususnya di Aceh, dimana bahan baku minyak nilamnya berasal dari Aceh, parfum dan produk akhir lainnya pun bisa diproduksi di Aceh. Dulu 100% minyak nilam kita diekspor ke manca negara, tapi kini 80% saja kita ekspor dan sisanya kita proses di Aceh, untuk memberikan nilam tambah dan meningkatkan ekonomi lokal,” pungkas Syaifullah, yang merupakan doktor Teknik Kimia lulusan Curtin University of Technology Australia ini. 

Sementara itu Kepala OJK Propinsi Aceh Yusri menyampaikan kekaguman dan kegembiraannya atas perkembangan atsiri di Aceh. Menurut Yusri, pihaknya akan mengkoordinasikan agar dunia perbankan khususnya BPRS yang ada di Aceh bisa mengambil peran melalui pembiayaan usaha. 

“Potensi atsiri Aceh seperti nilam, dan sere wangi sangat besar serta merupakan komoditas ekspor yang berdampak besar untuk devisa negara. Apa yang telah dilakukan ARC-USK luar biasa, mampu mengintegrasikan hulu-hilir industri nilam, melahirkan banyak produk inovasi dan UMKM baru,” tegas Yusri.

“Saatnya kami ikut serta memperluas dan memperkuat ekosistem rantai pasok dan nilai industri atsiri Aceh melalui partisipasi dunia perbankan untuk pembiayaan sehingga volume bisnis baik lokal, nasional maupun internasional bisa meningkat,” lanjut Yusri.

“Insya Allah, saya yakin kemitraan kita bersama ILO dan BPRS seluruh Aceh akan ikut serta dalam upaya baik ini untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Yusri. 

Rombongan OJK, ILO dan BPRS didampingi Kepala Perwakilan Bea Cukai Aceh Safuadi, diterima oleh Direktur Bisnis dan Dana Lestari/Kepala ARC USK Syaifullah Muhammad ditampingi Wakil Kepala ARC Indra, Sekretaris ARC Elly Sufriadi dan sejumlah pengurus ARC lainnya, Jumat (11/8/2023). [Foto: dok. ARC-USK]

Senada dengan Yusri, Project Manager ILO PROMISE II Impact, Djauhari Sitorus, menyampaikan dukungan ILO dalam upaya memperkuat ekosistem industri atsiri Aceh. Menurut Djauhari, ILO akan bisa perkontribusi dalam peningkatan kapasitas masyarakat dan merancang sistem yang memungkinkan terjadinya peningkatan kemampuan masyarakat dalam menjalankan best practice proses hulu-hilir industri nilam. 

Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan, secara terpisah menyampaikan apresiasi atas kunjungan OJK, ILO dan BPRS dari seluruh Aceh serta berharap dapat menjalin kemitraan untuk membangun ekosistem industri nilam yang sehat, berkeadilan dan berkesinambungan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Kunjungan yang berlangsung lebih dari 2,5 jam tersebut dilanjutkan dengan melihat proses pembibitan dan budidaya nilam di Nilam Innovation Park (Ninopark) ARC, kunjungan ke instalasi penyulingan dengan sistem uap, proses wipe film fractionasion di unit distilasi molekuler dan fraksinasi, proses kristalisasi hingga melihat proses produksi parfum, serum anti aging, hand sanitizer dan produk turunan lainnya. Sebelum meninggalkan ARC, rombongan memborong berbagai produk turunan nilam di Galeri Koperasi Inovasi Nilam Aceh (Inovac).

Hadir dalam pertemuan tersebut, Djauhari Sitoris, Project Manager ILO PROMISE II Impact, Tomas Sugiono Project Coordinator ILO PROMISE II Impact, Yusri Kepala OJK Provinsi Aceh, Ryan Novrian OJK Aceh, Muhammad Muharromi OJK Aceh, Ludy Arlianto Deputi Direktur OJK Pusat, Hesti Aruninggar OJK Pusat, Raisul Mukhlis Direktur PT BPRS Mustaqim Aceh (Perseroda).

Kemudian, Sugito Dirut PT BPRS Hikmah Wakilah, Ariswan Dirut PT BPRS Taman Indah Darussalam, Rahmat Hardianto Dirut PT BPRS Baiturahman, Bambang Waringin Dirut PT BPRS Arthaaceh Sejahtera, Fauzan Dirut PT BPRS Tengku Chiek Dipante, Yenny Direktur PT BPRS Arthaaceh Sejahtera, Mukhlis Dirut PT BPRS Adeco, Mukhtaruddin Direktur BPRS Serambi Mekah, Hilmiati Dirut BPR Ingin Jaya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda