Kemenkes Laporkan 38 Ribu Kasus Covid Baru, 162 Kasus Covid-19 Dari Aceh
Font: Ukuran: - +
Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Virus corona tetap leluasa menjangkau korbannya melalui orang yang abai pada protokol kesehatan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melaporkan 38.391 kasus baru Covid-19 di laman infeksiemerging, bertarikh 8 Juli 2021. DKI Jakarta menyumbang paling banyak, 12.974 kasus. Sementara kasus baru dari Aceh sebanyak 162 orang.
“Selama masih ada orang yang mengabaikan protokol kesehatan dan imunitas kelompok belum terbentuk, Covid-19 terus menyebar meski PPKM Mikro Darurat sedang dijalankan,” tutur Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Kamis (8/7/2021).
Menurut Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menuturkan, semua elemen Pemerintah dan komponen masyarakat harus bahu-membahu dan berkolaborasi menekan penularan virus corona yang telah menginfeksi 20 ribu lebih orang Aceh, dan 848 orang di antaranya meninggal dunia, sejak Pandemi Covid-19 menjalar ke Aceh, akhir Maret 2020.
Karena itu, lanjutnya, bupati dan walikota di seluruh Aceh segera menindaklanjuti Instruksi Gubernur Aceh Nomor 12/INSTR/2021, tanggal 6 Juli 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Gampong atau nama lain untuk pengendalian Penyebaran Covid-19 di Aceh.
Kemudian, kata SAG, Satgas Covid-19 kabupaten/kota mensosialisasikan instruksi bupati atau instruksi walikota yang sudah lebih teknis dan operasional tersebut kepada Satgas/Posko Covid-19 gampong. Masyarakat harus segera mendapat khabar tentang Covid-19 yang terus menjalar di pelbagai pelosok negeri.
Di wilayah Jawa dan Bali, Pemerintah terpaksa bersikap tegas dengan PPKM Darurat untuk melindungi rakyat dari korban virus corona varian baru yang kian mengganas. Sementara di Kota Banda Aceh sudah diberlakukan PPKM Mikro Pandemi Level 4 yang pembatasan kegiatan masyarakat lebih ketat daripada PPKM Mikro di 22 kabupaten/kota di Aceh.
Selanjutnya, SAG menghimbau masyarakat untuk menjalankan semua kebijakan yang diberlakukan pada PPKM Mikro dan PPKM Mikro Level 4 di Kota Banda Aceh hingga 20 Juli 2021 mendatang. Menjalankan protokol kesehatan lebih ketat, tidak melakukan mobilitas yang tidak diperlukan dan mendukung tracing dan testing oleh petugas kesehatan.
“Apabila semua elemen Pemerintah dan setiap komponen masyarakat kompak dan saling berkolaborasi, Insya Allah kasus Covid-19 makin rendah dan PPKM Darurat tidak menjalar ke Aceh,” ujarnya.
Kasus akumulatif
Lebih lanjut SAG melaporkan kasus akumulatif Covid-19 di Aceh, per 8 Juli 2021, yang telah mencapai 20.055 orang. Pasien yang sedang dirawat 3.822 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 15.385 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 848 orang.
Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang dilaporkan bertambah lagi sebanyak 162 orang, pasien yang sembuh 50 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah lagi sebanyak tujuh orang.
Penderita baru sebanyak 162 orang itu, meliputi warga Banda Aceh 34 orang, Aceh Besar 20 orang, Aceh Barat 14 orang, Bireuen 11 orang, dan warga Sabang tujuh orang. Kemudian, Aceh Utara, Lhokseumawe, Nagan Raya, dan warga Simeulue, sama-sama empat orang. Warga Aceh Barat Daya sebanyak lima orang.
Selanjutnya, warga Pidie dan Aceh Selatan, masing-masing tiga orang. Lebih lanjut warga Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Singkil, masing-masing dua orang. Sementara warga Bener Meriah dan warga Subulussalam, sama-sama satu orang. Sedangkan 39 orang lainnya warga dari luar Aceh.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 50 orang, meliputi warga Aceh Tamiang 13 orang, Aceh Tengah dan warga Banda Aceh sama-sama 11 orang. Kemudian warga Lhokseumawe delapan orang, Bireuen empat orang, Sabang dua orang, dan seorang lagi warga Pidie Jaya.
“Pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi tujuh orang,” katanya.
Tujuh orang yang dilaporkan meninggal dunia tersebut, warga Banda Aceh sebanyak dua orang, warga Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Besar, Aceh Barat, dan warga Aceh Selatan, masing-masing satu orang.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 867 orang, meliputi 742 orang selesai isolasi, 49 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.570 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.400 orang, sedang isolasi di rumah 148 orang, dan 22 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.[*]