kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kemenko PMK: PKA ke-8 Perkuat Budaya Aceh dan Cegah Pengaruh Budaya Asing

Kemenko PMK: PKA ke-8 Perkuat Budaya Aceh dan Cegah Pengaruh Budaya Asing

Minggu, 05 November 2023 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengatakan pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 ini guna memperkuat keberlangsungan budaya Aceh dan mencegah masuknya pengaruh budaya asing yang dapat mengancam keberagaman budaya daerah. 

Hal ini disampaikan oleh Didik Suhardi saat pembukaan PKA ke-8 yang berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu (4/11/2023) malam.

Menurut Didik Suhardi, PKA ke-8 tidak hanya menjadi ajang perayaan kekayaan budaya Aceh, tetapi juga merupakan langkah untuk menjaga identitas budaya Aceh dari pengaruh luar yang mungkin merusak nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun. 

"Melalui PKA ke-8, kami berkomitmen untuk memperkuat kesadaran masyarakat Aceh terhadap keberagaman budaya lokal dan mencegah tergerusnya keunikan budaya Aceh oleh budaya asing," kata Didik Suhardi.

Acara pembukaan PKA ke-8 di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh menjadi saksi dari semangat dan kebanggaan masyarakat Aceh terhadap warisan budaya mereka. Ribuan warga Aceh, termasuk seniman, budayawan, dan komunitas lokal, hadir dalam acara tersebut untuk merayakan kekayaan seni, musik, tari, dan tradisi Aceh.

PKA ke-8 yang mengangkat tema Jalur Rempah juga diharapkan menjadi platform untuk memperkenalkan budaya Aceh ke tingkat internasional, memberikan kesempatan bagi para seniman dan budayawan Aceh untuk bersaing dan berkolaborasi, serta memperluas pemahaman masyarakat tentang keindahan dan keberagaman budaya Aceh.

Didik Suhardi mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk mendukung upaya pelestarian dan pengembangan budaya Aceh, serta mengambil peran aktif dalam menjaga keaslian budaya daerah mereka. 

PKA ke-8 diharapkan tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga menjadi dorongan untuk terus melestarikan dan memperkaya kekayaan budaya Aceh, menjadikannya sebagai bagian integral dari identitas bangsa yang beragam.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda