Kementerian Pariwisata Dukung Pengembangan Wisata Banda Aceh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menyatakan siap mendukung pengembangan wisata Banda Aceh.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, Rabu (17/10/2018) saat menggelar pertemuan dengan Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta.Pertemuan ini turut dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata, seperti Drs Reza Fahlevi M Si (Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II), Zaini Bustamam (Sesdep Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata) dan Ramlan (Kabid Destinasi Area III Regional 1). Dari jajaran Pemko Banda Aceh, ikut mendampingi Wali Kota, Kadis Pariwisata, Rizha MM, Kepala Bappeda, Ir Gusmeri MT, Kadis Perkim, Jalaluddin dan Dirut PDAM, T Novizal Aiyub.
Dadang Rizki Ratman menyampaikan apresiasi atas program-program pengembangan wisata yang telah dijalankan Pemerintahan Amin-Zainal.Pihak Kementerian Pariwisata menilai, Pemerintah Kota memiliki konsep dan program terbaik dalam mengembangkan pariwisata di Banda Aceh. Dadang Rizki Ratman optimis pariwisata Banda Aceh akan berkembang.
"Tentunya kita mendukung upaya-upaya dari Pemko Banda Aceh dalam memajukan sektor wisata. Apalagi Banda Aceh memiliki konsep wisata Islami dan wisata halal yang sangat bagus. Dan Kementerian akan terus membantu dan akan terus mempromosikan wisata Banda Aceh ke manca negara," ujarnya.Sebelumnya, Wali Kota memaparkan sejumlah program wisata yang sudah dijalankan di Banda Aceh kepada pihak Kementerian. Wali Kota juga menyampaikan, dari program-program yang telah dijalankan tersebut ada peningkatan jumlah kunjungan wisata ke Banda Aceh.
Kata Aminullah, Banda Aceh sebagai Ibukota Provinsi Aceh memiliki sejumlah destinasi wisata yang menarik, yakni wisata religi dengan latar belakang sejarah panjang Islam. Banda Aceh juga memiliki banyak cagar budaya, wisata tsunami dan wisata kuliner yang menawarkan makanan khas Aceh dengan citarasa tinggi."Ada beberapa objek wisata menarik di Banda Aceh, ada Masjid Raya Baiturrahman, ada PLTD Apung, ada makam ulama besar yang sangat berpengaruh dalam kemajuan Islam, makam Syiah Kuala. Kita juga punya makanan khas Aceh yang terkenal dengan 3 E, enak, enak sekali dan enaaaak sekali. Selain itu, Banda Aceh terkenal dengan produk kopi terenak di dunia. Para wisatawan bisa menikmati kopi disetiap sudut kota karena Banda Aceh merupakan kota 1001 Warung Kopi, yang dijuluki secangkir kopi sejuta cerita," ungkap Aminullah.
Sebagai daerah yang berdekatan dengan Aceh Besar dan Sabang. Melalui Banda Aceh, para wisatawan juga bisa menikmati indahnya pantai dan wisata bahari. Yang ingin menikmati wisata bahari di Sabang hanya 40 menit dari Banda Aceh. Kemudian indahnya pantai Aceh Besar juga bisa dinikmati hanya 10 atau 15 menit saja dari Banda Aceh.
"Banyak destinasi wisata dan cagar budaya menarik yang kita miliki. Kami ingin kemas sebaik mungkin membangun Banda Aceh dari sektor wisata. Kami bukanlah daerah yang memiliki sumber daya alam. Salah-satu cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota adalah dari sektor wisata," ungkap Aminullah.Dalam pertemuan ini, Aminullah juga menyampaikan kepada pihak Kementerian akan mengembangkan beberapa pusat wisata, yakni wisata kuliner Ulee Lheue, Taman Sari di pusat Kota, pembangunan Nurul Arafah Islamic Center sebagai lokasi pusat zikir dan beberapa objek wisata lainnya.
Karenanya, Aminullah meminta dukungan dari Kementerian Pariwisata untuk sama-sama memajukan wisata Banda Aceh.Terkait respon positif dari Kementerian, Aminullah menyampaikan terimakasih dan mengatakan akan segera membentuk Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata yang di ketuai oleh Sekdakota dan Wali Kota sendiri sebagai pengarah.
Kepada warga kota, Aminullah mengajak seluruh masyarakat melayani tamu dengan ramah dan santun agar mereka terkesan dan ikut mempromosikan Banda Aceh di daerah dan negaranya. (mkk)