kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kepala Dishub Aceh T Faisal Berhasil Majukan Transportasi Tanah Rencong

Kepala Dishub Aceh T Faisal Berhasil Majukan Transportasi Tanah Rencong

Senin, 13 November 2023 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menerima penghargaan Upakarti Anindya Tinarbuka dari Komisi Informasi Pusat yang diserahkan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, Kabupaten Kampar, Riau, pada Rabu, 17 Mei 2023. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - T Faisal sudah menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Aceh selama 1 tahun 9 bulan. Selama memimpin, T Faisal telah menunjukkan kinerja yang maksimal dalam pengembangan dunia transportasi di Aceh.

T Faisal dilantik Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah dipusatkan di ruang Potensi Daerah Setda Aceh, Jum’at (25/2/2022) sore.

Dirangkum Dialeksis.com, berikut sejumlah capaian dan kinerja terbaik T Faisal selama menjadi orang nomor di lingkungan Dishub Aceh.

Kadishub Aceh itu berkomitmen mempermudah akses transportasi bagi semua kalangan. Contoh salah satu terobosan yang ia lakukan yaitu meluncurkan Trans Kampus untuk permudah akses mahasiswa.

Bus Trans Campus beroperasi di wilayah Kopelma Darussalam, Banda Aceh. Peluncuran Trans Campus berlangsung di Geulanggang Universitas Syiah Kuala (USK), Rabu (18/1/2023).  

Bus Trans Koetaradja atau yang lebih dikenal dengan Trans-K adalah moda transportasi massal yang melayani kawasan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Bus Trans ini menjadi salah satu andalan mahasiswa di kota Serambi Mekkah itu. Selain gratis, bus Trans-K juga menyediakan jalur kampus Universitas Syiah Kuala dan UIN Arraniry.

T Faisal mengatakan peluncuran bus ini merupakan bagian program khusus memberikan peluang kepada masyarakat terutama mahasiswa kedua kampus di Darussalam. 

Kedua, T Faisal menjembatani Aceh Jaya untuk pembangunan breakwater (pemecah gelombang) di Pelabuhan Calang Kabupaten Aceh Jaya, supaya aktivitas bongkar muat untuk ekspor impor bisa berjalan sepanjang tahun.

"Melihat kegiatan ekspor impor di Pelabuhan Calang Kabupaten Aceh Jaya terus tumbuh signifikan dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, perlu pembangunan breakwater," ucapnya.

Teuku Faisal juga mendorong pihak UPP Kelas III Calang agar segera menyiapkan dokumen pendukung pembangunan breakwater pelabuhan, seperti dokumen feasibility study dan DED, untuk melengkapi usulan yang telah diajukan oleh Pemerintah Aceh untuk diteruskan ke Kemenhub RI. 

Pembangunan breakwater, menurut Teuku Faisal, cukup mendesak supaya aktivitas ekspor komoditas Aceh, seperti CPO (Crude Palm Oil) dan komoditas lainnya, ke luar negeri bisa lebih optimal. 

Ketiga, Teuku Faisal berhasil menghidupkan pelayanan kargo udara dari Takengon dan Bener Meriah ke daerah lain. Karena telah menjadi cita-cita pimpinan terdahulu sebelum pemekaran Kabupaten Bener Meriah. Namun karena satu dan lain hal harapan ini baru bisa terwujud sekarang.

Titik terang akan hal ini telah muncul. Rapat koordinasi telah terlaksanakan untuk merealisasikan mimpi tersebut. Pada November 2022 lalu, pelayanan kargo udara mulai direncanakan dengan berkolaborasi dengan para pelaku usaha, beberapa maskapai, serta pihak-pihak terkait yang ikut mengambil andil. 

Salah satu maskapai yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah Maskapai Trigana Air, yang antusias akan rencana pelayanan kargo dari Aceh Tengah ke daerah lain. 

Selanjutnya, T Faisal menjadikan Pelabuhan Ulee Lheue sebagau Pilot Project digitalisasi pembayaran. 

Digitalisasi telah merambah berbagai sektor kehidupan masyarakat, termasuk sektor transportasi. Digitalisasi pada sektor ini berkembang dengan pesat terutama pada informasi layanan, penyediaan jasa transportasi, hingga penggunaan uang elektronik sebagai alat bayar.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Dishub Aceh telah melakukan langkah-langkah seperti penyiapan sumber daya manusia, infrastruktur serta mengintensifkan kerja sama dengan stakeholders terkait, terutama dengan Bank Indonesia sebagai fasilitator digitalisasi daerah. 

Dishub Aceh saat ini mengelola 9 Terminal Tipe B, dan 7 pelabuhan penyeberangan yang tersebar di seluruh Aceh, serta angkutan massal Trans Koetaradja yang berbasis Bus Rapid Transit (BRT) di wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Dengan kewenangan dan tanggung jawab yang begitu luas, Dishub Aceh terus berbenah memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, termasuk penerapan digitalisasi pada sektor transportasi di Aceh. 

Penghargaan

Pertama, Dinas Perhubungan Aceh meraih penghargaan bergengsi dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas komitmen Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh dalam memberikan pelayanan transportasi umum secara subsidi kepada masyarakat. 

Kedishub Aceh, Teuku Faisal menerima penghargaan sebagai Pemerintah Daerah dengan Kontribusi Pemberian Subsidi Penyelenggaraan Angkutan Terbaik dari Kementerian Perhubungan yang diserahkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, di Kota Bandung, Rabu, 8 November 2023.

Teuku Faisal mengungkapkan bahwa penghargaan ini diberikan karena tidak semua provinsi di Indonesia memiliki komitmen yang sama dalam memberikan pelayanan transportasi umum secara subsidi kepada masyarakat. 

"Aceh dianggap sebagai salah satu provinsi yang memiliki komitmen tinggi dalam membangun sistem transportasi umum yang berpihak kepada masyarakat. Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini, dan ini menjadi dorongan untuk terus meningkatkan kualitas layanan transportasi umum di Aceh," ujarnya.

Kedua, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, Teuku Faisal meraih penghargaan Upakarti Anindya Tinarbuka dari Komisi Informasi Pusat yang diserahkan oleh Menteri Koordinator Poliitik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, pada Rabu (17/5/2023).

Teuku Faisal terpilih menjadi Kepala Dinas terbaik keempat dalam penerapan keterbukaan informasi publik kategori Kepala Satuan Kerja Daerah (SKPD) se-Indonesia. Kadishub Aceh juga menjadi satu-satunya Kepala SKPA yang lulus seleksi mewakili Provinsi Aceh dalam uji kepatutan Tinarbuka di tingkat nasional.

Ketiga, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh berikan penghargaan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh.

Penghargaan ini diberikan atas dukungan dan partisipasi yang luar biasa dalam menyukseskan pelayanan kesehatan Embarkasi Haji Aceh Tahun 1443 H/2022 M.

Empat, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal menerima penghargaan kearsipan dari Penjabat (Pj) Gubernur Aceh yang diserahkan oleh Ketua Umum Pengurus Nasional Asosiasi Arsiparis Indonesia (PN AAI), Andi Kasman di Gedung Serba Guna, Kamis, 15 Desember 2022.

Penganugerahan penghargaan kearsipan ini diberikan atas peran serta Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dalam penyelamatan dan pelestarian arsip yang bernilai guna sebagai pertanggungjawaban bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Lima, Penjabat (Pj) Gubenur Aceh, Achmad Marzuki, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami menyerahkan Anugerah Inovasi Aceh Tahun 2022 kepada 20 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), salah satunya yaitu Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh yang diterima langsung Kadishub Aceh, Teuku Faisal, Kamis, 17/11/2022.

Enam, Dinas Perhubungan Aceh raih penghargaan sebagai Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang aktif dalam mengimplementasikan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) dari Gubernur Aceh. Rabu, 17 Mei 2023.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda