kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Keran Ekspor CPO Kembali Dibuka, Apkasindo Aceh Harap PKS Tingkatkan Harga TBS

Keran Ekspor CPO Kembali Dibuka, Apkasindo Aceh Harap PKS Tingkatkan Harga TBS

Jum`at, 20 Mei 2022 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Sekretaris DPW Apkasindo Provinsi Aceh, Fadhli Ali, S.E. [Foto: For Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berhubung keran ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) sudah dibuka kembali oleh Pemerintah Pusat, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Aceh Fadhli Ali SE menyambut baik respons cepat presiden usai aksi unjuk keprihatinan petani yang dilakukan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Fadhli Ali berharap agar harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit bisa berangsur-angsur membaik setelah kebijakan itu diputuskan.

“Jika kemarin setelah ada pengumuman pelarangan ekspor CPO harga TBS turun berlangsung cepat dan drastis, maka harapan kami ketika pelarangan itu dicabut semoga harga TBS kenaikannya jangan pula merangkak pelan,” ujar Fadhli kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Jumat (20/5/2022).

Kondisi hari ini, kata Fadhli, harga TBS pada tingkat petani telah turun sampai 60-70 persen setelah pelarangan CPO dan produk MGS.

Ia sangat berharap agar Pabrik Kelapa Sawit (PKS) bisa berempati kepada petani yang sudah berjuang datang dengan biaya swadaya ke Jakarta menuntut pemerintah supaya mencabut larangan ekspor CPO dan produk MGS.

Karena, jelas Fadhli, bila harga TBS tetap rendah usai pencabutan larangan ekspor ini, tentu pihak perusahaan PKS yang sempat berminggu-minggu membeli harga TBS petani pada harga murah akan sangat diuntungkan. 

“Karena itu sebagai imbal baliknya kami harap ayolah sekali lagi berempati pada petani yang selama ini sudah menjual TBS dengan harga murah dan juga sudah berjuang sampai ke Jakarta agar PKS bisa membeli dengan harga yang baik,” pinta Fadhli.

Sekretaris DPW Apkasindo Provinsi Aceh itu juga meminta agar perusahaan PKS sesekali mau berbagi keuntungan dengan petani. Apalagi harga produksi TBS akhir-akhir ini jadi sangat mahal seiring dengan kenaikan harga pupuk, saprodi dan lainnya yang sampai 200 persen lebih. [AKH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda