kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ketua ISMI Dorong Perbankan di Aceh Sepenuhnya Terapkan Sistem Syariah

Ketua ISMI Dorong Perbankan di Aceh Sepenuhnya Terapkan Sistem Syariah

Minggu, 30 Oktober 2022 20:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh, Nurchalis, SP, M,Si. Foto: Jalan Ary/Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh, Nurchalis, SP, M,Si sepakat seluruh perbankan yang hadir di Aceh harus mengikuti ketentuan Qanun Nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS)

Nurchalis melihat, perbankan di Aceh terus berbenah diri untuk mengatasi segala hambatan atau kendala yang dirasakan oleh dunia usaha maupun masyarakat, baik dalam pelayanan maupun sistem permodalan. 

"Penerapan Qanun LKS harus benar-benar mengcover karena persoalan Aceh tidak hanya regional provinsi tetapi akan berintegrasi dengan dunia usaha internasional juga," kata Nurchalis kepada Dialeksis.com, Minggu (30/10/2022).  

Lalu, ia mempertanyakan sejauh mana bank-bank yang ada di Aceh mampu menjawab kebijakan fiskal yang bersifat skala global?

"Kalau hanya dari sisi pelayanan untuk orang Aceh saja yang dipenuhi, maka ini tentu akan menjadi hambatan dari pertemuan ekonomi dan kita harus buka ruang berpikir lebih global karena Aceh akan kita ajak untuk keluar dari degradasi kemiskinan tersebut menuju kesejahteraan masyarakat Aceh," jelasnya lagi.  

Ia menjelaskan, jangan harap ekonomi akan tumbuh kalau seandainya terkendala dalam segi perbankan itu sendiri. Untuk itu, dirinya mendesak semua elemen untuk mengkaji, membahas agar bank syariah di Aceh harus bersatu, solid dan memperkuat pelayanan SOP yang berskala makro sehingga akan menjawab sebuah harapan besar masyarakat Aceh. 

Apakah pelayanan yang diberikan sudah sesuai syariah?

Nurchalis berharap ini jangan hanya sekedar sebutan syariah saja. Untuk itu, mari didorong prinsip syariah ini benar-benar profesional sehingga menjadi harapan masyarakat Aceh dalam bertransaksi secara nasional maupun internasional.  

"Kita nggak mau dan jangan ada lagi rebutan soal simbol-simbol tapi bagaimana hari ini kita jadikan sebagai target kita semua. Mari kita dorong mereka untuk lebih profesional, lebih baik sehingga mampu menjawab harapan dari orang Aceh dan mampu menjawab keinginan dari investor," terangnya. 

Jika belum, kata dia, hal itu akan terus berpolemik, maka perlu untuk diperbaiki bersama-sama agar lebih baik, agar kedepan tidak ada lagi gesekan antara bank syariah yang ada di Aceh.  

"Kita harap bank-bank syariah di Aceh bisa bersinergis lebih baik dan menumbuhkan kembangkan ekonomi Aceh," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda